Yuk, Gali Inspirasi di BWCF 2018

19 November 2018 16:19

Borobudur siap kembali menebar inspirasi. Kali ini, lewat Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF). Acara ini akan dilaksanakan di Hotel Grand Inna (Garuda) Malioboro Jogja dan kawasan Hotel Manohara Borobudur, 24-25 November 2018.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, BWCF telah menunjukkan eksistensi yang cukup mumpuni. Hal ini dibuktikan dengan usia BWCF yang telah memasuki tahun yang ke 7. Tahun ini, BWCF mengusung tema Traveling & Diary: Membaca Ulang Catatan Harian Pelawat Asing ke Nusantara

"BWCF luar biasa. Sebagai sebuah forum yang bertujuan untuk merawat khazanah literasi klasik nusantara secara populer, BWCF menghadirkan tema-tema yang jarang dibedah. Sekaligus menjadi trigger bagi para mahasiswa, pendidik, guru-guru, peneliti, sastrawan, aktivis kebudayaan unyuk melahirkan karya-karya kreatif," ujar Menpar Arief Yahya, Senin (19/11).

Restorasi perjalanan para pelaut dunia yang pernah menginjakan kaki di tanah Nusantara, akan menjadi pusat dialog. Inspirasinya datang dari nama-nama besar penjelajah dunia. Dari mulai Yi Jing, Ibnu Batuta, Cheng Ho hingga Wallace.

"Lewat BWCF, kemegahan Nusantara yang terbentuk dari berbagai kultur dan agama menjadi lebih dapat dimengerti oleh generasi muda. Generasi muda menjadi paham bahwa Nusantara terbentuk dari perbedaan," ungkap Menpar.

Tahun ini BWCF punya program baru yakni workshop dongeng anak. Sebuah workshop yang bekerja sama dengan Dr Murti Bunanta, penulis buku dan dongeng anak. Bukan itu saja program pemutaran film pun siap disuguhkan BWCF. Program ini akan mengupas tiga film, yakni 3 Doa 3 Cinta, Bid'ah Cinta dan Khalifah. Pemutarannya akan dilakukan di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang.

Bukan itu saja, sang sutradara Nurman Hakim, dan pengamat film Marselli Sumarno, akan mengadakan diskusi dengan para santri. Harapannya, para santri dapat mengerti tentang arti keislaman yang datang ke Indonesia.

Ada pula pemberian penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan Award 2018 untuk Dr Tan Ta Sen. seorang peneliti dari Singapura yang berdedikasi untuk mencari tahu perjalanan Cheng Ho di Kawasan Asia Tenggara termasuk Nusantara. Dr Tan Ta Sen bahkan mendirikan museum Cheng Ho dan dibuka secara umum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred
festival   borobudur   writer   cultural   inspirasi   BWCF  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co