GenPI.co - Sutradara Lakon Tamu Agung Agus Noor mengatakan cerita pementasan teater itu terinspirasi dari upayanya saat merefleksikan situasi hari ini.
Agus mengatakan belakangan banyak peristiwa yang cukup menggelitik baginya.
“Ketika banyak pemimpin, pejabat, petinggi, dan pesohor tiba-tiba ingin menjadi pemimpin. Selanjutnya, tergambarkanlah trik dan intrik agar orang tersebut bisa menjadi pemimpin,” ujar Agus Noor saat ditemui usai pementasan Tamu Agung di Ciputra Artpreneur Theater, Jumat (17/6).
Uniknya, kata Agus, mereka yang ingin menjadi pemimpin sadar bahwa langkahnya akan mulus saat sudah mendapat restu dari Tamu Agung.
Namun, Agus mengatakan tidak ada yang tahu persis siapa Tamu Agung yang sebenarnya.
“Ada yang membayangkan king maker-lah, seseorang yang bisa menentukan disukai atau tidaknya oleh masyarakat. Jadi, bagaimana ambisi, harapan, dan siasat itu kemudian muncul dalam bayangan imajinasi mereka tentang tamu agung,” ungkapnya.
Pada akhir cerita, Agus mengatakan semua akhirnya tahu siapa sebenarnya sosok tamu agung tersebut.
“Tentu saya tidak bisa menyampaikan siapa tamu agung yang dimaksud,” kata dia.
Sementara itu, Penggagas Indonesia Kita Butet Kartaredjasa mengatakan lakon Tamu Agung merupakan upaya ibadah kebudayaan menjelang 2024.
Dia mengatakan 2024 merupakan tahun yang penuh inspirasi dan akan terus memancing seniman melahirkan karya keren.
Dia berharap lakon Tamu Agung bisa menjadi inspirasi bersama untuk selalu meneguhkan rasa keindonesiaan.
Lakon Tamu Agung mengisahkan tentang suatu daerah yang merayakan keberhasilan pemimpin mereka setelah dua tahun menjabat.
Dua tahun jelang si pemimpin selesai masa tugasnya, publik digegerkan dengan kemunculan sosok tamu agung.
Tamu agung itu konon akan memberi petunjuk tentang siapa pemimpin kota selanjutnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News