GenPI.co - Pernikahan usia dini membawa sejumlah permasalahan bagi pasangan muda. Dampak yang paling sering terjadi adalah angka perceraian yang tinggi hinga seringnya terjadi konflik di dalam rumah tangga.
Tak hanya itu saja, di bawah ini terdapat 3 risiko kehamilan yang mungkin bisa dialami Ibu yang hamil saat usia remaja. Simak ulasannya dirangkum dari berbagai sumber. Apa saja?
Keguguran
Organ reproduksi di usia remaja memang sudah berfungsi, namun kematangannya belum sempurna. Ini yang menyebabkan kehamilan di usia remaja rentan mengalami keguguran.
Bayi prematur
Belum adanya pengetahuan tentang pentingnya kebutuhan nutrisi di 1.000 HPK membuat calon ibu mengalami kurang gizi selama kehamilan dan melahirkan prematur.
Bayi yang lahir prematur umumnya memiliki berat badan lahir rendah. Fakta dari International Journal of Epidemiology mengungkapkan ibu yang berusia 10-19 tahun memiliki risiko 14 persen lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan ibu usia 20-24 tahun.
Stunting
Seperti diketahui, kebutuhan gizi anak dimulai sejak 1.000 HPK atau saat kehamilan hingga usia 2 tahun.
Kehamilan remaja dapat menyebabkan bayi lahir dengan risiko stunting lebih tinggi karena umumnya remaja belum memperoleh edukasi secara menyeluruh mengenai kehamilan dan perawatan gizi bayi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News