GenPI.co - Sebuah penelitian menyebut remaja dalam masa pubertas di jaman sekarang lebih banyak berani melakukan eksperimen hubungan ranjang pra nikah.
Fenomena ini tentu dipengaruhi minimnya edukasi tentang dampak reproduksi yang belum saatnya.
Dampak yang paling jelas dari hubungan pra nikah tentunya risiko kehamilan dan penyebaran penyakit tertentu.
Namun, lebih dari itu masih ada bahaya lain yang akan dialami dari hubungan haram ini. Simak ulasannya seperti dihimpun dari berbagai sumber.
Ketagihan emosi
Secara biologis, ketika seseorang melakukan hubungan badan, tubuh akan mengeluarkan beberapa hormon. Bukan hanya secara biologis, secara ilmiah, seks melibatkan orang secara neurologis serta psikologis.
Hal tersebut akan membentuk ikatan yang kuat secara mental, emosional, dan fisik, terutama ketika kita melakukannya berulang-ulang. Endorfin atau hormon bahagia yang dikeluarkan saat melakukannya bisa membuat ketagihan dan menyebabkan ingin mengalaminya berulang-ulang.
Terjadinya kekerasan dalam hubungan
Hormon lainnya yang dikeluarkan saat melakukan hubungan yakni hormon oksitosin. Hormon ini menyebabkan kita terikat pada seseorang selama kontak intim. Beberapa orang menyebutnya "hormon komitmen" atau "molekul monogami".
Hormon ini menghasilkan keinginan untuk komitmen dan membangkitkan loyalitas. Hal itu bisa memicu rasa protektif terhadap pasangan seseorang, dan dapat menciptakan kecenderungan "cemburu".
Dari cemburu ini akan menimbulkan kekerasan. Misal saat pasangannya menolak melakukan hubungan seksual sementara yang satunya sangat menginginkan maka bisa terjadi pemaksaan yang memicu kekerasan lain.
Potensi perselingkuhan saat menikah
Saat nanti menikah, pasangan yang sebelumnya sudah melakukan hubungan seksual pranikah ada potensi dan kecenderungan untuk selingkuh.
Sebab rasa semangat akan berbeda saat sudah nikah, sehingga mereka aka cenderung mengeksplor fantasinya dengan orang yang berbeda.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News