Cara Single Mom Hadapi Stigma Miring, Psikolog Beber Saran Ini

03 Desember 2021 23:35

GenPI.co - Menurut data German Socio-economic Panel Study, lebih dari 80 persen orangtua tunggal di Amerika Serikat berstatus single mom. Data ini juga senada dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.

Di mana pada tahun 2016 saja tercatat pada tahun 2016 di Indonesia masih ada sekitar 7 juta perempuan menjadi kepala keluarga dan berstatus single parent.

Seorang psikolog, Ratih Ibrahim menyebut seorang ibu tunggal bisa disebabkan karena banyak faktor. Umumnya karena perceraian, pasangan yang meningga dunia hingga mengadopsi anak.

BACA JUGA:  Single Mom, Wanita Ini Mampu Besarkan 2 Anak dengan Jual Dimsum

Berbagai kondisi ini membuat seorang perempuan harus menjalani peran ganda, sebagai ibu dan ayah.

"Ada 3 tantangan mendasar yang akan dihadapi seorang ibu tunggal. Mulai dari stigma masyarakat, seperti merasa kasihan, ibu tunggal selalu kesepian, atau anak yang kurang kasih sayang orang tua," ujar Ratih kepada GenPI.co belum ini.

BACA JUGA:  Takut Anak Terjebak Pergaulan Bebas, Single Mom Harus Bagaimana?

Berikutnya adalah tantangan menjadi pemimpin dan wakil keluarga. Ia dituntut dapat membimbing sang anak seorang diri hingga dewasa.

Lalu terakhir pencari nafkah, di mana wanita single parent harus memenuhi kewajiban untuk memberi penghidupan bagi anak-anaknya, baik pendidikan hingga kebutuhan primer.

BACA JUGA:  4 Kekuatan yang Harus Dimiliki Single Mom, Simak!

"Kelihatannya, beban kerja yang diperlukan untuk membesarkan anak sendirian akan dua kali lebih berat dibanding mengasuh anak bersama pasangan. Namun faktanya, ketiga hal di atas akan dirasakan seorang ibu tunggal karena mereka belum terbiasa," imbuhnya.

Pendiri personal growth itu menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan wanita single parent dalam menjalani kehidupan. Yang pertama, tidak membiarkan pendapat orang lain mempengaruhi hakekatnya sebagai seorang Ibu.

Kedua, lakukan segala hal dengan ikhlas dan tetap ucapkan syukur atas berkat yang didapat selama ini.

Ratih tak menampik jika wanita single parent kerap dihantui rasa bersalah. Hal ini sangat wajar lantaran mereka berusaha sekuat tenaga ingin menjadi orang tua tunggl yang terbaik bagi sang anak.

“Tak perlu merasa beban atau bersalah. Sebaiknya fokus saja untuk menjadi ibu tunggal untuk anak-anaknya?,” lanjutnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co