Menilik 5 Trend Kecantikan Tahun 2022, Nomor 2 Bakal Viral

08 Januari 2022 11:10

GenPI.co - Memasuki tahun baru 2022 ini, salah satu resolusi yang perlu diwujudkan tentunya menjaga penampilan kulit agar tetap cantik dan sehat.

Berbagai macam metode dilakukan untuk mengatasi masalah kulit, mulai dari melakukan perawatan mandiri di rumah hingga perawatan di klinik atau salon kecantikan.

Dokter konsultan sekaligus chief cosmetic scientific and research department  of  PT. Kaizen Aesthetic Medicore, Dr. dr. Trifena, MSi (Herb. Est), MBiomed (AAM) menyoroti beberapa aspek industri kecantikan yang akan menjadi BEAUTY TREND di tahun 2022.

BACA JUGA:  Catat Ladies! Jangan Lakukan 3 Perawatan Ini Menjelang Pernikahan

Dari teknologi kecantikan hingga perawatan kulit berbasis ilmiah, berikut trend kecantikan yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2022.

1. Skinimalism

BACA JUGA:  Tren Perawatan Kulit Bagi Perempuan Praktis dan Nyaman

Skinimalism berfokus pada penggunaan produk perawatan kulit seminimal mungkin untuk mendapatkan manfaat maksimal bagi kulit.

Produk dengan konsep skinimalism misalnya toner dengan asam salisilat untuk membersihkan jerawat dan komedo, kemudian produk pelembap yang dilengkapi tabir surya.

BACA JUGA:  Jika Ingin Mata Panda Hilang, Jangan Abaikan 4 Perawatan ini

Dengan memilih produk yang berfungsi ganda (multitasking products) ini  akan menjadi langkah praktis perawatan kulit seraya tetap memberi perhatian yang tetap maksimal bagi kulit.

Dikutip dari data yang dirilis Shalmont 2020, industri kecantikan pun telah menghasilkan 120 miliar kemasan setiap tahunnya dan kebanyakan kemasan tersebut tidak dapat didaur ulang.

Jadi selain menghemat waktu (dan uang), rutinitas perawatan kulit skinimalism dianggap membantu meminimalisir pencemaran lingkungan.

2. New Glow

Glowing atau whitening products menjadi varian teratas yang dicari, khususnya oleh pasar Indonesia, karena paradigma cantik Indonesia masih tentang kulit putih, kinclong, mulus tanpa noda.

Itulah sebabnya tahun lalu produk yang menggunakan high dose dan exfoliating agent seperti niacinamide, AHA, dan retinol  menjadi hype. Penggunaan produk dengan kandungan demikian sebenarnya tidak ada salahnya jika disertai dengan pantauan dan cara penggunaan yang benar.

Dr. Trifena menyebutkan, kandungan produk semacam itu lazim disebut dengan istilah medical grade skincare, tidak menimbulkan masalah jika digunakan di bawah pantauan dokter.

Namun menjadi masalah ketika produk tersebut diproduksi secara massal dan digunakan tanpa pemberian informasi yang jelas dan benar.

Didukung dengan pemahaman tentang skincare yang baik dan benar, serta propaganda tentang konsep cantik yang tidak selalu harus putih, maka paradigma masyarakat tentang white atau glow berangsur berubah di tahun ini. 

3. Efficacious  & Evidence-based skincare

Di tahun 2022, pengguna skincare semakin tertarik untuk memahami efikasi dan bukti ilmiah dalam setiap formulasi  produk perawatan kulit.

Efikasi merujuk pada produk perawatan kulit yang memiliki manfaat yang baik dan terbukti secara ilmiah, tidak hanya sekedar wangi dan nyaman digunakan.

Penggunaan produk dengan kandungan zat aktif yang memelihara microbiome dan skin barrier adalah salah satu contoh meningkatnya minat  masyarakat terhadap produk perawatan kulit berbasis ilmiah dan berefikasi tinggi.

Tren perawatan kulit microbiome berdasarkan dari bukti ilmiah terkait keseimbangan sistem agregat dan kompleks mikroorganisme yang hidup di kulit manusia – jenis bakteri baik yang melawan patogen, menangani infeksi dan bertahan melawan polutan lingkungan yang harus dalam keadaan seimbang dengan bakteri patogen penyebab masalah kulit.

Sementara itu, produk dengan bahan yang melindungi skin barrier akan tetap menjadi tren seiring semakin meningkatnya kebutuhan medical skincare.  Produk dengan  skin barrier protection akan membantu memperkuat dan mendukung struktur barrier kulit.

Hal ini diperlukan untuk mencegah hilangnya kelembapan, rusaknya struktur kulit, serta mencegah kulit dari bakteri jahat atau iritasi eksternal.

Selain itu, kerusakan ini akan membuat kulit lebih sulit untuk mentolerir produk perawatan kulit, khususnya yang mengandung bahan-bahan seperti retinoid atau exfoliator.

4. Stress Care is the True Skincare

Apakah Anda menyadari munculnya jerawat di masa pandemi (maskne) adalah salah satu contoh yang menunjukkan korelasi stres dengan kecantikan kulit kita? Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh dan ternyata menjadi indikator tentang apa yang terjadi di dalam tubuh.

dr Trifena, yang meraih doktor di bidang anti-aging medicine menjelaskan “Stres memicu pelepasan hormon yaitu kortisol yang merupakan bahan kimia yang berfungsi merangsang respons fisiologis dalam tubuh kita.

Pelepasan kortisol yang tidak terduga dan berlebihan yang dipicu stres akan mengganggu hormon lain. Hal inilah yang memicu peningkatan produksi sebum, salah satu penyebab timbulnya jerawat.

Jadi, prinsip dan fakta utamanya ialah perhatian khusus terhadap manajemen stres merupakan perawatan tubuh yang sejati, tidak terkecuali kulit. 

Pengaturan jam tidur yang baik serta pemilihan jenis makanan yang sehat menjadi dasar perawatan stress care yang tentunya berdampak positif pada kecantikan dan kesehatan kulit.

Munculnya produk anti- stress skincare pun dapat mengoptimalkan hasil perawatan kulit tersebut, yakni produk skincare dengan kandungan zat aktif yang dapat merelaksasi kulit, memberi nutrisi, dan mencegah efek buruk lingkungan.

5. Beauty-tech and Personalized Skincare

Sejak beberapa tahun terakhir, sebagian produk kecantikan dengan brand ternama melengkapi produk mereka dengan alat portable yang dapat meningkatkan efikasi produk yang digunakan, misal produk dermapen, galvanik, lifting effect, light therapy, dan lainnya.

Kini telah muncul beberapa teknologi inovatif seperti alat analisis kulit yang dapat digunakan saat berbelanja online, yang memudahkan proses berbelanja produk kecantikan secara lebih otomatis tanpa harus berkonsultasi langsung.

Hal ini menjadi dukungan bagi terciptanya personalized skincare, karena pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan perawatan kulit yang berbeda.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co