GenPI.co - Dibandingkan dengan pria, Rebekah Montgomery, PhD, seorang psikolog hubungan di Washington DC, menyatakan wanita cenderung lebih sering mengubah diri mereka sendiri demi pasangannya.
Rebekah berujar, wanita biasanya merasa memiliki tanggung jawab lebih saat menjalani hubungan.
Hal itulah yang kemudian membuat wanita merasa perlu beradaptasi dengan pasangannya atau lebih fleksibel.
Keinginan untuk menjadi pacar atau istri yang baik membuat wanita berusaha untuk mengubah dirinya agar diterima dan dicintai.
Padahal mungkin kamu sendiri kurang sreg dengan perubahan ini.
Menurut Eli Finkel, Ph.D., seorang profesor psikologi di Northwestern University, Chicago, setiap orang di dalam hidup kamu punya pengaruhnya tersendiri.
Nah, pasangan merupakan salah satu orang yang punya pengaruh sangat kuat dalam kehidupan seseorang. Pengaruh ini bisa berefek baik bisa juga buruk, tergantung pasangan.
Ketika seseorang berusaha berubah demi pasangan, bisa jadi ia ingin mendekati sosok ideal yang diharapkan pasangannya.
Dengan begitu diharapkan bahwa pasangannya akan terus mencintainya dan tak berpaling pada orang lain.
Perasaan insecure semacam inilah yang kemudian membuat seseorang rela mengubah dirinya menjadi apa pun seperti yang diharapkan pasangannya.
Dilansir dari laman Doquesne University, kondisi ini dinamakan efek Pygmalion.
Jelasnya, efek Pygmalion adalah ketika seseorang berusaha bertindak sesuai dengan yang diharapkan orang lain, dengan harapan orang lain ini melakukan hal serupa.
Dalam hal ini, artinya kamu berubah menjadi seperti yang diharapkan pasangan. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News