Maudy Ayunda Ungkap Wanita Malah Sering Melakukan Bully ke Sesama

30 Juli 2019 00:31

GenPI.co - Bagaikan menarik benang kusut, kasus pelecehan verbal atau bullying seakan tak pernah berhenti. Ironisnya, tindakan tersebut kerap kali datang dari sesama perempuan yang mengkiritisi soal fisik dan penampilan di sosial media. Hal tersebut juga tak luput dirasakan oleh artis berbakat, Maudy Ayunda. Ia menganggap beauty bullying di sosial media sebagai perbuatan yang harus dihentikan. Berawal dari cerita pengalamannya dan orang-orang di sekitar yang menerima komentar berbau fisik dan kecantikan, baginya hal itu bisa membuat siapapun menjadi kepikiran dan tak nyaman.

“Komentar itu mungkin sifatnya mengejek atau sekedar kasih opini tapi ternyata bagi sebagian orang jadi overthinking dan insecure gitu. Jadi aku rasa isu ini harus diangkat karena bisa memiliki efek psikis dan implikasi buruk lebih panjang lagi,” ujar Maudy ditemui usai menghadiri acara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/7).

Baca juga :

Maudy Ayunda Bikin Orang Menangis saat Nyanyi Kamu dan Kenangan

Maudy Ayunda Kini Tak Galau Lagi

Selain Maudy Ayunda, Ini Deretan Artis yang Menempuh Pendidikan di Luar Negeri

Pemain film Perahu Kertas itu lantas mengungkap isu tersebut ke video pendek di Instagram dan mendapatkan beragam respon.  Ia menjelaskan bahwa dirinya pun sering mengalami hal itu, seperti komentar yang menyebut badannya kurus seperti triplek hingga gigi kelinci yang merusak senyuman. 

“Orang yang berkomentar seperti itu mungkin tidak sadar akan membuat orang lain tidak bisa mengekspresikan diri mereka sepenuhnya, sehingga orang bisa jadi gak mau ngepost itu lagi. Kita harusnya punya our own priority,” terangnya.

Terkait dengan berbagai macam komentar tersebut, Maudy Ayunda yang lulusan Oxford University tersebut mengaku pernah merasa down dan minder. Namun ia menekankan bahwa proses pengembangan diri adalah tools terbaik yang dapat dilakukan perempuan untuk membangun self confidence. Selain itu dirinya juga mulai tidak ambil pusing lalu menghiraukan komentar itu.

Dalam kesempatan yang sama, Nuran Abdat seorang psikolog menjelaskan penyebab tindakan ini rata-rata dilakukan perempuan ke perempuan karena tidak adanya pemahaman self value. Para perempuan sering melihat ini sebagai sebuah persaingan dan unjuk gigi yang kurang baik. Sehingga mereka dengn mudah berkomentar hal-hal berbau fisik ke temannya.

“Dampaknya berpengaruh pada citra diri dan kondisi mental pelaku dan korbannya. Sehingga tingkat kepercayaan diri menjadi menurun. Lama-lama jika tak terbendung akan stres sendiri dan bahkan menyebabkan perempuan terisolasi hingga bunuh diri yang paling parah,” ucap Nuran.

Sekedar informasi berdasarkan data dari The Cybersmile Foundation, cyber bullying telah menjadi permasalahan mainstream yang dialami lebih dari 45 juta perempuan di dunia.

Data tersebut menunjukkan 1 dari 3 perempuan pernah mengalami bully baik fisik maupun verbal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co