Ini Cara Shalat Ghaib Doakan Mbah Maimun yang Wafat di Makkah

07 Agustus 2019 13:00

GenPI.co - Kiai Haji Maimun Zubair atau Mbah Maimun meninggal dunia Selasa kemarin (6/8) dan dimakamkan langsung di Makkah, namun masyarakat di Indonesia dapat mengirimkan doa melalui shalat ghaib.

Salat Ghaib adalah ibadah menyalatkan jenazah yang tidak ada di depan orang yang wafatnya. Tata cara shalat ini juga sama dengan salat jenazah yang lazim dilakukan pada umumnya, akan tetapi ada perbedaan pada lafal pada niat pada Shalat Ghaib.

Pasalnya, salat ghaib merupakan ibadah yang memiliki keutamaan tertentu khususnya bagi seseorang yang ibadah rutin disaat waktu senggangnya. 

Berikut merupakan tata cara shalat ghaib:

Niat

Di awali dengan empat kali takbir tanpa rukuk dan sujud.  Dalam shalat ghaib, niat doa ditujukan kepada mayat yang diketahui dengan jelas identitasnya, bunyi niatnya:

أصلى على ميت (فلان) الغائب اربع تكبيرات فرض الكفاية لله تعالى

Ushalli Ala Mayyiti (sebutkan nama jenazah) ghoibi arba'a takbiratin fardho khifaayati lillahi ta'ala

Artinya : "Saya niat mayit atas mayit (si fulan) empat kali takbir fardu kifayah karena Allah Ta'ala."

Apabila salat ghaib itu dilakukan tanpa mengenali identitas jenazahnya dengan tepat, sebagaimana yang sering dilaksanakan setelah salat Jumat, niatnya adalah

أصلى على من صلى عليه اللإمام اربع تكبيرات فرض الكفاية مأموما لله تعالى 

Artinya: "Saya niat salat gaib atas mayit yang disalati imam empat kali takbir fardu kifayah menjadi makmum karena Allah Ta'ala"

Al Fatihah

Setelah membaca niat kemudian dilanjutkan membaca surat Al Fatihah. Lalu membaca takbir pertam atau takbiratul ihram, seperti pada rukun salat.

Takbir kedua dan ketiga

Setelah itu takbir kembali dan melanjutkan dengan membaca shalawat Nabi Muhammad Saw.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

(Allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid. Allohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid)

Setelah selesai takbir ketiga, lalu membaca doa untuk jenazah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

(Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar)

Yang artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab neraka.”

Namun, bagi jenazah jenazah perempuan, doa tersebut menjadi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

(Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar)

Takbir keempat

اللهم لاتحرمنا أجره ولاتفتنا بعده واغفرلنا وله

"Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba'dahu waghfirlana walahu"

Artinya : "Ya Allah, janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan jangan Engkau memberi fitnah kepada kami sepeninggalnya serta ampunilah kami dan dia." 

Baca juga:

Ma'la, Tempat Pemakaman Mbah Maimun yang Jadi Destinasi Ziarah

Doa dan Air Mata Istri di Balik Pagar Pemakaman Mbah Maimun

Salam

Setelah selesai membacakan doa ditutup dengan mengucapkan salam:

السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

(Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)

yang artinya: “Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkahNya limpahkan kepada kalian.”

Shalat ghaib disebut sunah karena ada dalam hadis dan juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co