Mengenal Sosok Bupati Termuda, Sutan Riska Tuanku Kerajaan

23 Agustus 2019 17:42

GenPI.co - Nama Kabupaten Dharmaswaya di Sumatera Barat masing belum se-populer nama Kabupaten lain di Sumatera Barat. Di sana hidup etnis Melayu yang rukun tinggal bersama dengan etnis Jawa dan Batak. 

Kabupaten Dharmasraya dipimpin oleh seorang anak muda keturunan kerajaan melayu Dharmasraya yang tercatat sebagai Bupati termuda di Indonesia, Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

Berawal dari keprihatinannya soal pelayanan kesehatan di Dharmasraya yang tidak memadai, Sutan Riska Tuanku Kerajaan memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan ikut serta dalam pemilihan Kepala Daerah tahun 2015.

BACA JUGAPemkab Dharmasraya Ingin Angkat Ekspedisi Pamalayu ke Layar Lebar

Pengalaman pribadi mengantar sang Ibu yang harus cuci darah ke kota Sorowunto dengan menempuh perjalanan 2 jam lebih, membuatnya semakin mantap mencalonkan diri jadi Bupati agar bisa merealisasikan fasilitas kesehatan memadai di Dharmasraya.

“Umur 24 tahun saya diangkat menjadi Raja, masyarakat datang ke rumah minta pertolongan, karena fasilitas kesehatan saat itu sangat memprihatinkan, saya pun tidak bisa berbuat banyak. Ketika harus mengantar ibu saya cuci darah ke kota Sorowunto, kami harus menempuh waktu sekitar 2 jam untuk berobat. Saya sudah minta kepada bupati sebelum saya untuk dilakukan pelayanan kesehatan, tapi tidak kunjung dapat.”  ungkap Bupati yang juga menjabat sebagai Raja Koto Besar ini.

Setelah memperoleh restu oleh sang Ibu untuk menjadi Bupati, Sutan Riska Tuanku Kerajaan akhirnya diusung oleh PDI Perjuangan dan dipasangkan dengan Amrizal Datuak Rajo Medan. Sutan Riska menghabiskan waktu satu tahun untuk turun ke lapangan mendengar aspirasi masyarakat Dharmasraya. Hingga akhirnya dilantik menjadi bupati saat usianya masih 26 tahun pada 17 Februari 2016.

BACA JUGAKuasai 2 Selat, Dharmasraya Dijadikan Sekutu Kerajaan Singasari

Sejumlah perubahan mampu ia wujudkan dalam kurun waktu 3 tahun menjabat, yaitu akses jalan, fasilitas kesehatan dan rumah ibadah yang semakin memadai.

“Dulu hanya ada  11 puskesmas dari 11 kecamatan sekarang sudah ada 14, berarti ada 1 kecamatan dengan  2 puskesmas. Tahun 2020 insyaallah  RS dengan fasilitas lengkap kami resmikan. Ada 1 puskesmas yg dulu puskesmas sekarang kita jadikan RS tujuannya agar masyarakat tidak jauh lagi berobat. Selain insya Allah tahun 2020 ini kita akan membangun Islamic Center dan Masjid Agung karena kegiatan religi masyarakat sangat aktif di Dharmasraya” tutur Sutan Riska di sela kunjungannya ke redaksi Genpi.co (21/8)

Di tangan kepemimpinan Sutan Riska Tuanku Kerajaan, kini nama Kabupaten Dharmasraya ingin semakin dipopulerkan, agar potensi budaya dan pariwisata nya diketahui masyarakat luas.

“Dharmasraya itu baru berumur 15 tahun, nama Dharmasraya ini diambil dari kerajaan Melayu dahulu. Di sana tinggal multi etnis ada Jawa, Minang, Batak, Sunda. Di sana juga ada peninggalan-peninggalan candi Adityawarman dan juga peninggalan-peninggalan kerajaan. Agar Dharmasraya makin dikenal luas kami akan menggelar Festival Budaya Pamalayu rutin tiap tahunnya.” papar pria kelahiran Solok, 27 Mei 1989 ini.

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Khadijah Almakiyah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co