GenPI.co - Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal dunia pada hari ini, Rabu (11/9) pukul 18.03 di RSPAD, Jakarta. Almarhum kini disemayamkan di kediamannya Patra Jasa Kuningan.
Habibie merupakan putra terbaik Indonesia yang namanya mendunia. Presiden ketiga RI ini juga dikenal dengan karya-karyanya terutama di bidang Dirgantara. Habibie juga memiliki karier cemerlang sebelum menjabat di pemerintahan Indonesia.
Apa saja karier tersebut?
Inilah perjalanan karier Habibie yang cemerlang, saking cemerlangnya, Habibie pernah menolak tawaran kerja dari dua perusasahaan penerbangan terbesar di dunia.
Baca juga :
Raungan Sirine Ambulans, Antar Jenazah BJ Habibie ke Rumah Duka
BJ Habibie dan Soeharto Ternyata Punya Hubungan Ayah-Anak
BJ Habibie Meninggal Dunia, Bendera Setengah Tiang Berkibar
RWTH Aachen, 1960-an
RWTA adalah kependekan dari Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen, sebuah kampus ternama di Jerman, disana Habibie bekerja sebagai Asisten Peneliti, sekaligus melakukan penelitian untuk gelar doktornya.
Waggonfabrik Talbot, 1963
Karena gajinya sebagai peneliti tidak memadai, Habibie lalu mencari pekerjaan tambahan dan mendapatkannya di Waggonfabrik Talbot, sebuah perusahaan pembuat gerbong kereta api di Jerman. Disana dia bekerja sebagai penasehat atas dua proyek yang mendapatkan pendanaan dari Deutsche Bundesbahn, perusahaan kereta api milik negara Jerman.
Benerapa tahun kemudian, kepala bagian konstruksi kereta yang akan pensiun menawarkan posisinya kepada Habibie, tawaran yang ditolak oleh Habibie.
Lulus dan Menuju Profesor, 1965
Pada tahun 1965, Habibie berhasil mempertahankan disertasinya dalam bidang teknik penerbangan dan mendapatkan nilai ‘Sangat Baik' dan membuatmya mendapatkan gelar ‘Doktoringenieur atau disingkat menjadi Dr. -ing.
Habibie menerima tawaran kampusnya untuk melanjutkan penelitian mengenai thermoelasticity dan memasuki proses menuju mendapatkan gelar profesor secara mandiri.
Menolak tawaran kerja Airbus dan Boeing, 1965
Penelitiannya mengenai konstruksi ringan untuk benda supersonik dan hipersonik menarik perusahaan dirgantara dunia, termasuk Airbus dan Boeing. Keduanya menawarkan pekerjaan kepada Habibie namun kedua tawaran dari dua perusahaan penerbangan terbesar di dunia itu ditolak oleh Habibie.
MBB, 1968
MBB adalah kependekan dari Messerschmitt-Bölkow-Blohm yaitu perusahaan penerbangan asli Jerman. Bersama MBB Habibie mengembangkan pesawat A-300B milik Airbus dan DO-31 serta merumuskan Habibie Theorem, Habibie Method, dan Habibie Factor.
Pada tahun 1974 Habibie dipromosikan menjadi wakil presiden MBB dalam usia 38 tahun.
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News