Berdayakan Perajin Tenun, Denny Wirawan Hadirkan Kain Bali dalam Langkah

29 September 2022 08:50

GenPI.co - Perancang mode Denny Wirawan mengeluarkan koleksi terbarunya dalam pagelaran tunggal bertajuk Langkah Spring Summer Collection 2023 pada Rabu, 28 September 2022.

Koleksi yang dibuat untuk merayakan 25 tahun perjalanan karyanya, Denny dengan bangga mengangkat keindahan wastra Indonesia, khususnya Bali.

Dalam koleksi Langkah, Denny mengangkat berbagai wastra dari Bali akan dihadirkan dalam 52 karya yang akan menggunakan berbagai kain Bali di antaranya kain tenun endek, kain gringsing, kain songket, yang dipadukan dengan batik Kudus.

BACA JUGA:  Karismatik, Gaya 2 Petinggi Komnas HAM Pakai Batik di Rumah Ferdy Sambo

“Seluruh material yang digunakan didapatkan langsung dari tangan perajin di berbagai pelosok Bali, melalui perjalanan yang dilakukan oleh Denny,” ucapnya di Grand Ballroom InterContinental Jakarta Pondok Indah.

Dalam sequence pertama yang menampilkan koleksi ready-to-wear, Denny banyak menggunakan tenun endek. Yang unik, tenun endek yang digunakan sebagian menggunakan proses pewarnaan alam, sehingga turut mendukung upaya ramah lingkungan di Singaraja.

BACA JUGA:  Pengusaha Batik Gunawan Setyawan Bertahan, Omzet Anjlok, Kini Mulai Pulih

Lalu pada sequence kedua, Denny memilih helaian kain gringsing yang didapatkannya dari perajin di Karangasem untuk dipadukan bersama batik Kudus.

Kain gringsing yang merupakan jenis kain warisan kebudayaan kuno Bali, biasa dipakai dalam upacara khusus. Proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu membuat Denny kemudian mengkreasikannya tanpa memotong helaian kain gringsing tersebut.

BACA JUGA:  Gandeng Denny Wirawan, Djarum Bina Pelajar SMK Kudus Jadi Desainer

Selanjutnya pada sequence tiga, Denny menggunakan kain songket Bali.

Selain memilih kain songket dengan proses pewarnaan alam, ada pula kain songket yang dibuat dengan prinsip sustainable fashion pada material benangnya.

Jadi, pada jalinan lungsin dan pakan tenun, benang pakan menggunakan sisa-sisa benang limbah yang dipintal ulang.

Hasilnya, akan terlihat perpaduan warna yang unik jika dilihat dari dekat. Kain songket ini khusus dibuat oleh perajin dari daerah Sidemen.

Selain itu, ada pula teknik pembuatan kain songket yang dicelup dengan menggunakan pewarna alam setelah proses penenunan selesai. Sehingga tekstur kain lebih lembut sehingga nyaman dikenakan, dan harmoni warnanya terlihat menyatu.

Sebagai pelengkap keseluruhan koleksi, Denny membuat perhiasan yang terinspirasi dari perhiasan otentik Bali yang dikreasikan lebih modern di perajin perhiasan yang ada di Solo, serta dua area di Bali, yaitu di Celuk dan Bangli.

Yang menarik, untuk pembuatan perhiasan tradisional seperti yang dipakai oleh penari atau pengantin Bali menggunakan material logam khusus yang asalnya dari perajin di daerah Bangli saja.

“Di setiap perjalanan saya mendatangi setiap bengkel kerja para perajin, hati rasanya turut senang melihat para pekerja didominasi usia muda hingga setengah baya. Artinya mereka bisa mendapatkan penghidupan yang layak dengan menjadi perajin tenun, juga para pembatik,” papar Denny.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co