GenPI.co - Tedak siten untuk bayi memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Jawa.
Dikutip dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Senin (3/10), tedak siten berasal dari kata tedak yang berarti turun.
Tedak juga bisa diartikan menapakkan kaki. Sementara itu, siten berasal dari kata siti yang berarti tanah.
Dengan demikian, tedak siten adalah tradisi menginjakkan atau menapakkan kaki ke tanah.
Tedak siten dilakukan ketika anak berusia tujuh lapan kalender jawa atau delapan kalender masehi.
Ritual itu juga merupakan simbol bimbingan orang tua kepada anak dalam menitip kehidupan.
Dalam prosesnya, tedak siten juga dilengkapi berbagai ubarampe, seperti jadah tujuh warna dan tangga dari tebu.
Ubarampe lainnya dalam upacara tedak siten untuk bayi ialah kurungan yang biasanya berbentuk kandang ayam.
Di dalam kurungan itu diisi berbagai benda, seperti alat tulis, mainan, dan makanan.
1. Membersihkan kaki
Kaki bayi dibersihkan terlebih dahulu sebelum menginjak tanah. Ritual itu memiliki makna bayi menjalani kehidupan dengan hati bersih dan suci.
2. Berjalan melewati tujuh jadah
Jadah yang disediakan memiliki tujuh warna berbeda. Jumlah tujuh dalam bahasa Jawa ialah pitu.
Dengan demikian, anak diharapkan mendapatkan pitulungan alias bantuan saat menghadapi kesulitan.
3. Tujuh Tangga dari Tebu Wulung
Tebu berasal dari kata antebing kalbu alias kemantapan hati atau tekad yang kuat.
Prosesi itu memiliki makna anak mempunyai tekad yang teguh dan percaya diri dalam menjalani kehidupan.
4. Memasukkan Anak ke Kurungan
Kurungan melambangkan kehidupan nyata yang akan dihadapi anak ketika dewasa.
Adapun berbagai barang yang diambil menggambarkan profesi yang bakal ditekuni anak.
5. Memandikan Anak
Air yang digunakan memandikan anak diambil pada pukul 22:00-00:00, lalu didiamkan sampai terkena sinar matahari pada keesokan hari.
Air lantas diberi bunga. Hal itu bertujuan agar anak bisa mengharumkan namanya dan keluarga.
6. Memberikan Udhik-Udhik
Udhik-udhik adalah uang logam yang dicampur berbagai bunga. Udhik-udhik disebar dan dibadikan kepada anak-anak dan orang tua yang menghadiri tedak siten.
Tujuannya ialah supaya anak mendapatkan rezeki dan membagikannya kepada orang lain saat dewasa. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News