GenPI.co - Di jaman modern ini terdapat beragam permainan elektronik yang dapat diberikan kepada anak untuk menunjang kreativitas mereka.
Namun, pemberian barang eletronik untuk di kecil rupanya tidak bisa diberikan sembarangan. Pasalnya, tidak semua barang elektrik mampu dioperasikan dengan baik oleh anak di bawah umur.
Oleh karena itu, agar tepat sasaran para orang tua wajib mengetahui 3 hal penting sebelum membeli. Simak ulasannya seperti dilansir laman Parents.
Pastikan mainan elektronik sudah mengantongi sertifikat keamanan tertentu. Di Indonesia, semua mainan anak, termasuk mainan elektronik, perlu lolos SNI (Standar Nasional Indonesia).
Secara global, mainan elektrik dan elektronik perlu UL Approved, yang berarti mainan ini sudah diperiksa keamanannya dan kualitasnya oleh Underwriters Laboratories.
The American Academy of Pediatrics juga merekomendasi untuk menghindari mainan dengan baterai kancing, karena rawan tertelan, dan yang memiliki magnet berdaya kuat.
Teliti kembali apakah unsur elektronik dalam mainan tersebut benar-benar memberikan nilai tambah. Bila tidak, maka orang tua tidak perlu membelinya.
Buat apa mengeluarkan uang lebih untuk unsur tambahan yang tidak memperkaya pengalaman bermain si kecil? Pastikan si kecil mendapatkan sensasi dan pengalaman yang berbeda oleh mainan elektronik yang kamu pilih.
Terakhir tapi penting, perlu menyesuaikan mainan dengan usia anak. Rekomendasi usia pengguna pada mainan elektronik dibuat dengan tujuan agar mainan tersebut dapat memberikan pengalaman bermain dan belajar anak yang maksimal.
Mainan elektronik seperti activity desk atau boneka yang bisa bergerak bisa menjadi pilihan tepat untuk Si anak yang berusia minimal 2 tahun, tablet mainan bisa menjadi pilihan tepat untuk usia minimal 3 tahun, dan mainan yang berhubungan dengan sains bisa menjadi pilihan tepat untuk Si Kecil yang berusia minimal 4 tahun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News