Gejala dan Pertolongan pada Bayi dengan HIV Positif, Catat Bunda!

03 November 2022 14:30

GenPI.co - Penularan HIV rupanya bisa menyerang semua kelompok usia, termasuk bayi di bawah satu tahun. Pada bayi yang terinfeksi HIV, mereka bisa mengalami gizi buruk atau berat badan yang tidak bertambah karena terjadi inflamasi secara terus-menerus.

Hal itu dipaparkan Kepala Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM Dr. dr. Nia Kurniati, SpA(K). Nia mengatakan anak yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) bisa tumbuh dengan normal apabila mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara teratur.

“Umumnya 6 bulan pertama memang masih naik-turun kondisinya (setelah pemberian ARV). Bisa kena diare dan infeksi jamur lagi. Tapi sesudah 6 bulan kita bisa melihat polanya, mereka yang mendapatkan ARV dan kemudian cocok, bisa sehat seperti anak normal, jadi bisa berkembang sampai besar,” kata dokter spesialis anak itu dikutip ANTARA, di Jakarta, Kamis (3/11).

BACA JUGA:  Untuk Bunda, Catat 4 Cara Hentikan Cegukan pada si Kecil

Nia mengatakan, apabila tidak dilakukan pemberian obat, kondisi anak bisa memburuk walaupun dokter sudah berusaha memperbaiki penyakit penyertanya seperti gizi buruk.

“Oleh sebab itu, pemberian terapi ARV penting untuk dilakukan agar anak tumbuh dengan normal,” tegasnya.

BACA JUGA:  Selain Susu Formula, Air Kelapa Bisa Penuhi Kebutuhan Gizi Si Kecil

Pada anak, penularan HIV biasanya terjadi melalui transmisi cairan dari ibu kandung, baik dalam proses kehamilan, persalinan, maupun pasca-persalinan melalui pemberian ASI.

Dia memperkirakan kasus penularan HIV dari ibu kandung terjadi sebanyak 95 persen. Sementara sisanya, 5 persen penularan HIV pada anak dapat terjadi melalui prosedur dalam tindakan medis seperti transfusi.

BACA JUGA:  Jenis Pola Asuh Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua

“Meskipun sudah dilakukan penyaringan dengan baik, tapi di masa lalu kami mendapatkan kasus-kasus yang tertular HIV melalui prosedur transfusi. Tapi umumnya, 95 persen itu infeksi HIV pada anak ditularkan dari ibu kandungnya,” kata Nia.

Ketika penularan HIV terjadi saat janin masih di dalam kandungan, pihak ibu bisa saja tidak menyadari kapan waktu tepatnya penularan tersebut terjadi karena selama proses kehamilan berjalan lancar.

Dalam proses persalinan, bayi juga bisa tertular apabila darah ibu masuk ke perlukaan pada bayi atau saat cairan vagina ibu tertelan oleh bayi.

“Pada saat seperti itu infeksi sudah masuk, cuma tidak langsung memberikan gejala,” ujarnya.

Nia mengatakan gejala yang tampak bisa muncul setelah bayi berusia beberapa bulan kemudian.

Biasanya tenaga kesehatan sering menemukan gejala berupa radang paru-paru atau hepatitis kuning pada anak di usia tiga hingga empat bulan. Kemudian, ada pula gejala TBC dan gatal-gatal ketika anak berusia di atas satu tahun.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co