GenPI.co - Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia dr. Matahari Arsy H. Permata, Sp.KK menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan sunscreen meski menjalani liburan di negara iklim dingin.
Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Jakarta itu mengatakan cara tersebut agar kesehatan kulit terjaga.
"Tabir surya tentu tetap perlu meskipun iklim dingin. Iklim dingin itu tidak berarti tidak ada sinar UV yang mengenai kulit," ujarnya, dilansir dari Antara, Jumat (16/12).
Matahari pun menyarankan agar masyarakat selalu mengecek indeks UV guna mengetahui tingkat paparan radiasi sinar UV di tempat tersebut, baik itu di negara beriklim dingin maupun tropis.
"Sinar UV itu kan tidak tampak oleh mata, jadi kita bisa menggunakan aplikasi di handphone. Secara umum kalau indeks UV-nya masih warnanya hijau, masih oke menggunakan SPF di bawah 30," ujar Matahari.
Namun, jika indeks UV sudah menyentuh angka belasan dan warna indikator sudah merah, sebaiknya gunakan SPF 30 atau lebih.
Dalam memilih produk tabir surya, Matahari mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui kondisi kulit.
Jika tidak ada masalah jerawat, menurut dia, tabir surya dengan SPF tinggi bisa menjadi pilihan. Sebaliknya jika kulit wajah mudah berjerawat, maka pilihlah tabir surya dengan SPF yang lebih rendah.
Kemudian, dia melanjutkan, bila kulit wajah sangat kering gunakanlah tabir surya yang teksturnya lebih pekat.
Sementara itu, jika kulit wajah sangat berminyak, gunakan tabir surya berbahan dasar air.
"Dan kalau misalnya aktivitasnya membuat sulit mengaplikasikan atau harus pakai make up terus menerus, maka gunakan yang spray sehingga kita tidak perlu oleskan di wajah," ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News