GenPI.co - Ketika bertemu seseorang dan cocok dengannya, kamu sering tersesat dalam pikiran dan bertanya pada diri sendiri apakah mencintainya atau hanya naksir.
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan terungkap hanya setelah kamu mengenali emosimu.
Di bawah ini adalah beberapa cara mengenali emosi kamu terhadap seorang pria dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan apakah kamu mencintainya.
Begitu kamu terpesona oleh seorang pria, dirimu akan memikirkannya sepanjang hari.
Entah sedang bekerja, atau sibuk dengan aktivitas lain, namun di benakmu, dia akan ada di sana.
Orang yang sedang jatuh cinta sering kali menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memikirkan kekasihnya.
Jadi, jika kamu menemukan dirimu memikirkan seseorang terus-menerus, kamu mungkin jatuh cinta padanya.
Sebenarnya sangat mudah untuk bagaimana kamu tahu jika kamu mencintainya.
Jika kamu ingin menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengannya, dan hatimu berdebar setiap kali bersamanya, itu berarti kamu telah terkena panah asmara.
Mungkin kamu memiliki jadwal yang sibuk, tetapi untuknya, dirimu menyusun rencana agar kalian dapat menghabiskan waktu berkualitas.
Jika kebersamaannya membuat kamu merasa begitu istimewa sehingga eluangkan waktu dari jadwal sibuk untuknya, itu berarti sudah lebih dari sekedar naksir.
Apakah kamu selalu memikirkan apa yang dia suka atau tidak suka? Apakah kamu ingin tahu bagaimana dia suka menghabiskan akhir pekannya?
Jatuh cinta seringkali membuat kita merasa ingin tahu tentang orang lain, entah minat dan prioritasnya untuk mengenalnya lebih baik.
Jadi, jika kamu sering mendapati diri ingin tahu tentang dia, dirimu mungkin sedang jatuh cinta.
Kesempurnaan adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh siapa pun, namun, bagi seorang wanita yang sangat mencintai suaminya, dia adalah orang yang paling istimewa dan unik di dunia.
Saat kamu sedang jatuh cinta, dirimu mulai menganggap kekasihmu istimewa dan unik.
Keyakinan ini ditambah dengan ketidakmampuan untuk merasakan cinta dan romansa yang intens untuk orang lain.
Saat jatuh cinta sejati, kita sering mengabaikan sifat negatif seseorang dan mencari sisi positifnya karena itulah yang membuat kita tertarik pada orang lain.
Menurut Journal of Personality and Social Psychology, hubungan cinta lebih berhasil ketika orang mengidealkan pasangannya.
Akan tetapi, meskipun baik untuk fokus pada atribut positif dari kepribadian seseorang, sama pentingnya untuk tidak mengabaikan tanda bahaya.
Empati adalah kebajikan terhormat yang harus kita pegang.
Saat jatuh cinta, kemampuan empati orang berlipat ganda sepuluh kali lipat, dan mereka merasakan rasa sakit orang lain sebagai milik mereka.
Ingat, empati jangan disamakan dengan simpati. Simpati adalah saat kita merasa kasihan dengan keadaan seseorang.
Sedangkan empati adalah kemampuan kita untuk memahami perasaan seseorang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News