Konsumsi Gula Berlebih saat Hamil Picu Anak Lahir dengan Asma, Waspada!

16 Januari 2023 18:30

GenPI.co - Siapa yang tak suka dengan makanan manis? Makanan manis mengandung gula atau glukosa yang merupakan bahan bakar otak, sehingga dapat meningkatkan daya ingat. Ibu hamil pun juga tentu banyak nyidam yang manis-manis.

Namun, rupanya asupan makanan manis dalam jumlah yang cukup banyak bisa memberikan dampak negatif bagi calon bayi yang ada dalam kandungan.

Menurut dr. Alamsyah, Sp. Og., hal ini dikarenakan ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi gula selama hamil memiliki risiko dua kali lipat melahirkan anak dengan penyakit asma dan alergi terhadap hal tertentu.

BACA JUGA:  3 Sayuran Paling Direkomendasikan untuk Ibu Hamil

“Biasanya ini terjadi karena gula dapat menyerang sistem imun yang sedang dibangun selama bayi di dalam kandungan. Akibatnya, anak jadi lahir tanpa memiliki perlindungan terhadap satu atau beberapa hal.” jelas dokter kandungan tersebut dalam keterangan resminya, Senin (16/1).

Lebih lanjut ia menjelaskan jika kebiasaan makan manis selama hamil tidak dibarengi dengan membersihkan mulut secara rutin, secara tidak langsung ini akan membahayakan calon bayi dalam kandungan.

BACA JUGA:  Ibu Hamil 14 Minggu Sudah Aman Pergi Liburan, Kata Dokter

“Kalau ibunya terus menerus mengkonsumsi gula secara berlebih itu bisa memicu terjadinya obesitas alias kelebihan berat badan pada bayi. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir besar,” paparnya.

Membatasi konsumsi makanan manis tidak hanya perlu dilakukan oleh ibu hamil saja. Namun, anak-anak, remaja dan dewasa usia produktif seharusnya waspada terhadap kebiasaan ini.

BACA JUGA:  4 Cara Efektif Mengatasi Si Kecil yang Susah Mandi, Catat Bunda!

Terlebih lagi, beberapa tahun terakhir, berbagai makanan minuman dengan tambahan topping gula, sirop ataupun kental manis yang melimpah menjadi viral dikalangan masyarakat.

Terkait susu kental manis misalnya. Pemerintah memang telah menerbitkan aturan mengenai label dan penggunaannya. Namun, sosialisasi ketentuan tersebut terlihat minim.

“Maka tak heran, hingga saat ini masih ditemukan konsumsi kental manis pada balita,” tukas Dokter Alamsyah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co