GenPI.co - Jika kamu cenderung memiliki ledakan amarah yang intens, mungkin mudah untuk menilai diri sendiri atas reaksi tersebut.
Namun, tanda perbedaan penting antara merasa marah dan bertindak berdasarkan kemarahan.
Kamu dapat dibenarkan untuk merasa marah dan tetap mengendalikan bagaimana kamu bertindak berdasarkan emosi tersebut.
Berikut adalah tiga tips untuk membantu kamu mulai mengelola kemarahan.
Langkah pertama adalah mengenal kemarahan di dalam dirimu.
Kenali saat kamu sampai pada titik di mana kamu tidak bisa lagi berpikir jernih atau menyelesaikan masalah.
Apa sinyal bagi kamu bahwa kamu telah mencapai titik ini? Kamu mungkin merasa jantung berdebar atau wajah menjadi panas.
Kamu mungkin mulai berbicara lebih keras atau mulai membuat gerakan besar dengan tangan.
Strategi lain membantu untuk mengetahui kemarahan kamu adalah dengan menilai seberapa marah yang kamu rasakan dalam skala dari 0 hingga 10 pada saat tertentu.
Mungkin berguna untuk membayangkan sebuah termometer, dengan 0 di bawah dan 10 di atas.
Makin kamu berlatih memperhatikan tanda-tanda peringatan saat kamu marah makin kamu akan sadar amarah mulai naik.
Terkadang terasa seperti bagian tersulit adalah berlalu begitu saja. Namun, ini juga yang paling penitng.
Sadarilah bahwa kamu punya pilihan di sini. Meskipun kemarahan membuat kamu terus berdebat, kamu akan merasa jauh lebih terkendali jika kamu melepaskan diri dari situasi tersebut dan kembali ketika kamu sudah tenang.
Salah satu cara untuk memikirkan hal ini adalah kemarahan seperti api yang menghanguskan apa pun.
Dengan mengambil waktu istirahat menenangkan hati dan pikiran adalah yang bagus untuk memadamkan api. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News