3 Cara Orang Tua Melindungi Anak Remaja dari Bahaya Media Sosial

02 Februari 2023 22:00

GenPI.co - Lingkungan online dapat mencakup media sosial dan mengikuti influencer.

Pusat Penelitian Pew merilis data survei pada Desember 2022 yang menunjukkan bahwa orang tua sangat memperhatikan waktu yang dihabiskan di media sosial dan apa yang diekspos oleh anak remaja mereka.

Diskusi remaja dan media sosial sering beralih ke topik pemantauan penggunaannya, tetapi orang tua sering kali tidak tahu siapa atau apa yang dikonsumsi anak remaja di dunia online.

BACA JUGA:  Orang Tua Wajib Tahu, 5 Cara Mendukung Interaksi dan Emosional Anak Introvert

Orang tua perlu tetap sadar akan pengaruh dunia online, terutama pada anak remaja laki-laki yang terus berkembang secara fisik, emosional, dan sosial.

Bagaimana orang tua dapat mengikuti perkembangan ketika budaya berubah dengan cepat dan mereka memiliki kekhawatiran tentang perilaku dan konsumsi online putra remaja mereka?

1. Beri perhatian

BACA JUGA:  Saat Anak Menolak untuk Mencoba Makanan Baru, Orang Tua Lakukan Hal Ini

Saat putra kamu mulai berbicara tentang streaming atau podcast terbaru, perhatikan dan ajukan beberapa pertanyaan.

Mungkin kamu tidak tahu apa yang putramu bicarakan, tetapi sebagai orang tua, kamu perlu mengajukan pertanyaan agar mengerti.

BACA JUGA:  Orang Tua Sebaiknya Jangan Meminta Anak Menguruskan Badan

Jangan abaikan minatnya hanya karena kamu belum pernah mendengar tentang orang atau platform yang dia rujuk.

Cobalah untuk memahami dan memperhatikan ide-ide yang dia sukai yang sepertinya berasal dari sumber lain.

2. Berhati-hatilah saat menetapkan batasan

Remaja laki-laki yang menghabiskan banyak waktu untuk teknologi mungkin memerlukan bantuan untuk menerapkan batas waktu.

Baik itu saat bermain video game, media sosial, menonton YouTube, sebaiknya orang tua menetapkan ekspektasi dan struktur seputar waktu yang dihabiskan dan kesesuaian dari apa yang dkonsumsinya.

Namun, saat kamu mulai menetapkan batasan, berhati-hatilah dalam pendekatan. Melarangnya melihat materi tertentu kemungkinan besar akan membuatnya lebih penasaran.

Jika menjelaskan alasan kekhawatiran kamu dengan dampak orang-orang tertentu terhadap pandangan dan kesehatan mentalnya, dia mungkin akan memahami dan merespons dengan baik batasan yang kamu tetapkan.

3. Diskusi dengan orang tua lain

Ketika orang tua mengkhawatirkan putra remaja mereka, terkadang lebih mudah untuk mencoba menyelesaikan sendiri potensi masalah.

Namun, sebagian besar mengasuh anak lebih baik bersama komunitas. Jadi, diskusilah dengan orang tua lain soal pengaruh online terhadap perkembangan putra remaja kamu.

Orang tua lain mungkin bisa memebri kamu informasi yang enggan dibicarakan anak dan dapat membantu memandu percakapan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co