GenPI.co - Anak-anak yang mudah terpicu ketidaknyamanan atau stres membutuhkan lebih banyak ketenangan dan dukungan dibandingkan anak-anak yang lebih mudah beradaptasi.
Anak-anak cenderung tidak terlalu suka melawan dan lebih kooperatif dengan orang tua yang lebih jelas dan konsisten dalam menetapkan batasan.
Hal itu tidak berarti orang tua tersebut bersikap dingin atau kasar atau suka menghukum, atau bahwa anak mau bekerja sama karena takut. Mereka bersikap otoritatif, bukan otoriter.
Jika di akhir rutinitas tidur yang penuh kasih sayang, anak berkata bahwa ada satu hal lagi yang ingin mereka bicarakan, orang tua ini dengan nyaman mengatakan: "Ibu tahu kamu punya banyak hal untuk dibagikan, dan Ibu tidak sabar untuk mendengarnya besok pagi. Sekarang waktunya tidur".
Anak-anak ini tidak bersikap manipulatif. Tidak ada yang salah dengan menginginkan lebih banyak waktu bersama orang tua, berharap dapat menggagalkan penerapan batasan yang tidak diinginkan, atau berusaha menghindari ketidaknyamanan.
Itu adalah sifat manusia, dan anak-anak akan mengandalkan apa pun yang berhasil untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan atau untuk menolak apa yang tidak mereka inginkan.
Pertanyaannya adalah apakah yang mereka inginkan adalah yang mereka perlukan, apa yang terbaik bagi mereka, dan respons apa yang akan mendukung.
Tantangannya adalah menemukan jalur pengasuhan yang memupuk kedekatan khusus yang orang tua miliki dengan anak sekaligus menetapkan batasan-batasan penting yang penting bagi individuasi anak, tumbuhnya rasa kompetensi, dan fungsi yang sehat dan mandiri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News