Gunakan 3 Strategi Ini agar Kamu Tidak Lagi Pusing Gegara Berpikir Berlebihan

GenPI.co - Berhentilah berpikir secara berlebihan. Ini menghambatmu. Menganalisis secara berlebihan biasanya terlihat seperti wajah sedih dengan monolog melingkar internal yang berputar-putar pada pilihanmu.

Berikut adalah beberapa teknik untuk mengekang berpikir berlebihan dan membuat keputusan yang lebih baik dengan lebih cepat.

1. Fokus pada "memuaskan"

BACA JUGA:  Tips Dokter Boyke Agar Istri Bikin Suami Makin Nafsu di Ranjang

"Memuaskan" adalah istilah yang mengacu pada menemukan media bahagia yang memuaskan dan mencukupi. Pihak yang "memuaskan" memprioritaskan solusi yang "cukup baik", solusi yang memenuhi kebutuhan utama. 

Bandingkan hal ini dengan "pemaksimal", yang memeriksa setiap pilihan dan terus mencari alternatif, kesepakatan, atau hasil yang lebih baik, yang justru merugikan mereka.

BACA JUGA:  3 Tips Memprioritaskan Anak Ketika Orang Tua Memutuskan Bercerai

Dari dua tipe pengambilan keputusan tersebut, orang yang memaksimalkan lebih cenderung berpikir berlebihan, kurang merasa puas dengan hasil keputusan mereka, dan lebih cenderung membandingkan diri mereka secara negatif dengan orang lain.

2. Ciptakan batasan positif

BACA JUGA:  3 Tips Tingkatkan Percaya Diri untuk Solo Traveler

Pernahkah kamu memberi diri kamu waktu satu bulan untuk mengerjakan sebuah proyek, dan kamu membutuhkan waktu sebulan penuh untuk menyelesaikannya?

Kemudian, nanti, kamu hanya punya waktu tujuh hari untuk tugas yang sama, namun kamu menyelesaikan tugas tersebut hanya dalam satu minggu. Aneh, bukan?

Hal ini terjadi karena terlalu banyak berpikir akan meluas seiring dengan waktu yang kita izinkan.

Inilah tepatnya mengapa ada kekuatan besar dalam menciptakan batasan dan akuntabilitas sehingga kamu tidak menunda atau tersiksa dalam menentukan pilihan.

3. Dengarkan isi hati

Sebuah firasat, sebuah naluri, sebuah pengetahuan yang lebih dalam. Ada banyak nama untuk firasat.

Perasaan adalah kemampuan untuk segera memahami sesuatu tanpa penalaran sadar.

Dengan kata lain, jawaban dan solusi datang kepada kamu, namun kamu mungkin tidak menyadari secara pasti mengapa atau bagaimana.

Meskipun intuisi memang bisa salah, penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan firasat dengan pemikiran analitis membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih akurat. (*)