GenPI.co - Fokus pada prestasi akademis merampas kesempatan anak-anak untuk membangun kecakapan hidup (life skill).
Orang tua mencari apa yang mereka yakini akan menjamin masa depan anak. Di Zaman Batu, itu adalah keterampilan menombak mamut berbulu. Saat ini, yang penting adalah nilai untuk masuk ke sekolah elit.
"Anda tidak ingin gen Anda menjadi pecundang," kata Dr. Frank McAndrew, psikolog di Knox College yang mempelajari perilaku dari perspektif evolusi.
Orang tua mengejar posisi di urutan teratas. Namun, berdiri di puncak sangatlah berbahaya, dan keluarga yang terlihat aman mungkin akan merasa panik.
"Status itu relatif. Jika Anda sudah berada di puncak, ada kemungkinan besar Anda akan terjatuh," kata McAndrew.
"Risiko anak-anak Anda menjadi kurang sukses dibandingkan Anda tampaknya sangat nyata, dan rasa tidak aman itulah yang mendorong Anda. Kita berjalan-jalan dengan otak manusia gua di dunia modern."
Ketidaksesuaian ini mengaburkan kemampuan kita untuk melihat apa yang dibutuhkan anak-anak saat ini.
Penelitian ini menemukan bahwa anak-anak menghabiskan begitu banyak waktu untuk belajar dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diawasi orang tua. sehingga mereka tidak mengembangkan otonomi dan kekuatan batin untuk berkembang dalam kehidupan."
"Orang tua mempunyai gagasan bahwa mereka ingin anaknya sukses dan satu-satunya cara untuk memastikan hal itu adalah dengan mengontrol apa yang mereka lakukan," kata Dr. Emily Loeb, psikolog klinis yang menangani remaja dan mahasiswa.
Namun penelitiannya menunjukkan hal itu menjadi bumerang.
"Anak-anak tidak belajar berpikir sendiri," jelasnya. "Mereka tidak mengambil risiko dan takut membuat kesalahan."
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News