GenPI.co - Orang tua yang narsis mungkin kurang memiliki empati dan ekspektasi yang tidak realistis.
Orang tua dengan karakter narsistik mengharapkan anak mereka memenuhi kebutuhan ego mereka.
Namun, perlu diperhatikan mengenai dampak pola asuh narsistik pada anak. Apa saja?
Rendah diri
Dilansir Psychology Today, kritik terus-menerus dan perasaan tidak pernah menjadi cukup baik dapat menyebabkan rendahnya harga diri.
Anak-anak dari orang tua narsistik mungkin bergumul dengan harga diri dan keraguan diri.
Mereka mungkin mempertanyakan apakah mereka mempunyai hak atas perasaan, pendapat, keinginan, dan kebutuhan mereka.
Pengabaian Emosional
Kebutuhan emosional anak mungkin terabaikan, karena orang tua yang narsis terutama berfokus pada emosi dan keinginannya sendiri.
Hal itu dapat mengakibatkan pelepasan emosi dan kesulitan membentuk hubungan yang sehat. Orang tua yang narsistik mungkin hanya mempunyai sedikit ruang untuk perasaan, keinginan, dan kebutuhan anak.
Anak tersebut mungkin diberi tahu dengan berbagai cara bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak ruang hanya dengan keberadaannya.
Kecemasan dan Depresi
Tekanan untuk memenuhi ekspektasi yang tidak realistis, dan gejolak emosi di rumah, dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
Orang tua yang narsistik mungkin menolak perlakuan terhadap anaknya, karena hal itu akan mengalihkan fokus dari orang tua, dan orang tua mungkin tidak ingin anaknya mengungkapkan bagaimana mereka diperlakukan di rumah.
Orang tua yang narsistik mungkin menetapkan ekspektasi yang sangat tinggi terhadap anaknya sehingga perasaan tidak cukup baik seumur hidup dapat terwujud. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News