GenPI.co - Mengomunikasikan kelemahan dan kelebihan anak selalu menjadi inti kemitraan sekolah-orang tua.
Seorang anak di sekolah perlu belajar bagaimana menerima pengakuan atas kelemahannya, sehingga mereka dapat mempelajari apa saja yang perlu dilakukan untuk memperbaiki atau memperbaikinya.
Orang tua juga perlu belajar bagaimana menjadi pendukung terbaik dalam proses ini.
Ketika pengalaman pendidikan seorang anak tidak memperlihatkan kelemahannya, maka sekolah belum melakukan tugasnya.
Kemajuan identik dengan pemulihan, ketahanan, dan keterbukaan untuk mengatasi kesulitan. Berikut beberapa pedoman bagi orang tua, dilansir Psychology Today.
1. Saat orang tua duduk bersama anak, dengarkan dia sebagai orang yang mengetahui fakta, setidaknya dari sudut pandangnya.
Cara orang tua mengelola percakapan akan berdampak besar pada cara mereka memandang diri mereka sendiri di tengah pembelajaran bahwa mereka memiliki kelemahan yang harus diatasi.
2. Ada baiknya orang tua meninjau ulang percakapan yang baru saja mereka lakukan dengan anak untuk memastikan mereka berdua memahami apa yang dikatakannya dan bagaimana tanggapannya.
Perjelas apa yang anak katakan kepada orang tua, apa yang orang tua pahami, dan bagaimana hal tersebut sesuai atau menyimpang dari apa yang orang tua dengar dari pihak sekolah.
Cobalah untuk mengidentifikasi dengan tepat apa permasalahan yang tampak jelas dan apa yang perlu orang tua pertanyakan dan pahami lebih lanjut.
Saat membalas telepon dari sekolah atau menghadiri pertemuan, cobalah untuk tetap terbuka dan tidak defensif.
Dalam kebanyakan kasus, sekolah akan mempertimbangkan kepentingan terbaik anak. Jika orang tua telah mempelajari sesuatu yang baru dari anak yang tidak diketahui oleh sekolah, bagikan informasi tersebut. Lakukan dengan nada hormat dan kooperatif.
Sangat penting bagi orang tua untuk mendapatkan informasi tentang apa yang disarankan oleh guru tentang cara mengatasi kesulitannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News