GenPI.co - Orang tua mempunyai peran paling besar dalam tumbuh kembang anak. Pengalaman hidup awal sangat penting dalam pengembangan individu yang sehat secara psikologis.
Penelitian selama puluhan tahun menunjukkan dampak buruk yang ditimbulkan oleh perilaku pengasuhan negatif terhadap anak-anak dan dapat menunjukkan jalan menuju pengasuhan yang lebih positif dan produktif.
Dilansir Psychology Today, berikut empat jenis perilaku atau gaya pengasuhan yang harus dihindari.
Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter ditandai dengan kepatuhan yang ketat terhadap aturan dan penggunaan banyak kendali dan dominasi terhadap anak.
Namun, penggunaan hukumanlah yang sangat merugikan. Anak-anak yang orang tuanya suka menghukum akan mengembangkan emosi negatif seperti ketakutan, kemarahan, dan rasa bersalah.
Hidup dalam ancaman hukuman dan rasa sakit dapat menimbulkan stres dan berkaitan dengan masalah psikologis di kemudian hari.
Pola Asuh Helikopter
Orang tua yang secara intens memantau perilaku anak-anaknya dan mengawasi mereka dikenal sebagai “orang tua helikopter”.
Orang tua turun tangan dan membuat keputusan untuk anak. Mereka terlalu protektif dan cenderung “over-parent”, tidak membiarkan anak mengambil keputusan dan bertindak mandiri.
Penelitian (Liu et al., 2019) menunjukkan bahwa pola asuh helikopter merusak potensi kepemimpinan anak dan terdapat bukti bahwa hal ini menyebabkan rendahnya harga diri anak dan kecenderungan untuk menghambat inisiatif mereka.
Memanjakan Anak
Sikap mengasuh anak yang “apa saja boleh” bisa berkisar dari orang tua yang lalai hingga orang tua yang terlalu memanjakan, menuruti keinginan anak.
Orang tua yang lalai membiarkan video game dan TV mengurus semuanya. Hal ini menyebabkan anak kesulitan mengikuti aturan karena belum ada.
Anak-anak dari orang tua yang lalai cenderung kurang memiliki kendali diri dan mungkin mengalami kekurangan keterampilan komunikasi.
Pola Asuh yang Tidak Konsisten
Orang tua yang tidak konsisten dalam mengasuh anak, terkadang responsif, hangat, dan memberikan dukungan, namun terkadang dingin dan tidak sensitif, mengirimkan sinyal yang beragam kepada anak.
Hal itu dapat mengakibatkan rasa tidak aman dan anak yang terlalu cemas yang dibawa sampai anak dewasa. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News