3 Hal Bisa Membantu Orang Tua Tetap Sabar dalam Mendidik Anak Remaja

15 Oktober 2023 17:30

GenPI.co - Ketika anak beranjak remaja, mereka sering kali terlihat tidak memedulikan perasaan orang tuanya.

Remaja biasanya bergumul dengan perubahan yang terjadi dalam hidupnya.

Remaja juga lebih sering marah dan mengatakan bahwa orang tua tidak mungkin dapat memahami mereka.

BACA JUGA:  Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak dan Remaja pada Era Modern

Mereka berdebat tentang apa pun dalam sekejap. Hal ini akan sangat sulit diterima ketika orang tua telah melakukan yang terbaik.

Dilansir Psychology Today, berikut hal yang perlu diingat orang tua yang mungkin bisa membuat segalanya menjadi lebih mudah.

1. Beberapa pembangkangan adalah hal yang normal

BACA JUGA:  Perubahan Iklim Menimbulkan Dampak Kesehatan Mental bagi Anak-anak dan Remaja

Normal? Tentu saja hal ini mungkin terasa tidak normal. Namun, di usia remaja, anak perlu membangun identitasnya sendiri.

Itu berarti mereka mungkin melepaskan diri dan menolak berbagai aspek norma dalam keluarga demi menciptakan normanya sendiri.

BACA JUGA:  Gabungan Seniman Ganjar Perkenalkan Masa Remaja 90-an Lewat Depok Street Fashion

Faktanya, penting bagi remaja untuk memiliki kemandirian, sehingga dapat mengembangkan rasa percaya diri yang diperlukan untuk maju dalam kehidupan mereka.

2. Menyalahkan tidak membantu

Beberapa orang tua menyalahkan diri sendiri atas perilaku menyimpang yang tiba-tiba terjadi pada anaknya.

Sejumlah pembangkangan merupakan kebutuhan pembangunan. Bukan berarti, sebagai orang tua kita melakukan kesalahan.

Alasan lain untuk perilaku argumentatif adalah keinginan anak untuk menyesuaikan diri dengan kelompok teman sebayanya.

Disukai oleh teman-temannya dapat menjadi hal terpenting dalam kehidupan seorang remaja, dan ini mungkin menjadi alasan para remaja berjuang keras untuk mendapatkan pakaian yang diinginkan atau pesta yang ingin dihadiri.

3. Cobalah untuk tidak menjadi kewalahan secara emosional

Ini adalah hal yang sulit untuk dicapai. Orang tua mungkin menjadi sama emosionalnya dengan anak, yang dapat memperburuk situasi dengan cepat.

Kuncinya adalah menyadari bahwa orang tualah yang mempunyai otoritas. Kewenangan tersebut dapat ditantang, namun jika orang tua tidak membiarkan diri terbebani secara emosional, mudah-mudahan anak remaja akan sejalan.

Makin sedikit orang tua terjebak secara emosional, makin sulit bagi remaja untuk menambah masalah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co