GenPI.co - Tampilan wajah seperti artis Korea Selatan yakni kulit putih mulus hingga dagu berbentuk seperti huruf V, ternyata bisa juga kamu dapatkan lho.
Tips tersebut dibagikan oleh pakar bidang estetika dan antipenuaan dari Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia, dr. Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM), melalui keterangan tertulisnya, Kamis (26/10).
Menurutnya, untuk mendapatkan kulit putih yang mulus, bisa didapatkan dengan melakukan perawatan facial dan pico laser.
Kedua perawatan itu berguna untuk mendapatkan wajah cerah mulus tanpa noda.
Kemudian, untuk mendapatkan wajah tirus berbentuk V, bisa dengan tiga cara.
Ketiga cara yang dimaksud, yakni perawatan suntik filler di bagian dagu dan rahang, alat HIFU, dan threadlift atau tanam benang.
Prosedur filler dilakukan dengan memasukkan cairan seperti asam hialuronat atau PLLA (Poly-L-Lactic Acid) yang disuntikkan ke lapisan dermis kulit.
Biasanya, hasil suntik filler tidak hanya membuat wajah seorang berbentuk V-shape, tetapi juga mampu menyembunyikan tanda-tanda penuaan.
Cynthia Jayanto menyampaikan, perawatan ini dilakukan sekitar 30 menit dengan hasil yang akan bertahan 6-18 bulan
Sementara itu, HIFU merupakan perawatan yang menggunakan teknologi High Intensity Focused Ultrasound di bagian wajah.
Perawatan tersebut bisa membuat wajah seseorang terlebih lebih muda, kulit kencang, dan halus dalam waktu singkat.
Biasanya, prosedur ini dilakukan selama lebih dari 60 menit dengan hasil yang akan bertahan selama 6 bulan hingga 1 tahun.
Kemudian, prosedur threadlift dilakukan memasukkan jarum yang tipis disertai benang PDO atau PCL yang bergerigi ke dalam lapisan subkutan kulit.
Dia menyebut, hasil perawatan ini biasanya wajah akan berbentuk V yang ramping, kontur pipi yang lebih tajam, dan pipi yang lebih bervolume.
"Umumnya, prosedur threadlift hanya memakan waktu sekitar satu jam dan akan bertahan selama satu tahun,” ungkap Cynthia Jayanto.
Dia menambahkan, treatment v-shape yang dijalankan pasien, bergantung hasil tahap konsultasi dengan dokter, yakni pada kondisi wajah pasien.
“Selain itu, pertimbangan bisa dari menyesuaikan treatment yang nyaman menurut pasien, karena tanam benang termasuk treatment minimal invasif," tandas Cynthia Jayanto. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News