Orang Tua yang Suka Mengontrol Bisa Membuat Anak Mengalami Gangguan Dismorfik Tubuh

10 November 2023 20:30

GenPI.co - Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa orang tua yang suka mengontrol membuat anak mengalami gangguan dismorfia tubuh dibandingkan anak-anak lainnya. 

Dilansir Daily Mail, masalah kesehatan mental melibatkan obsesi terhadap kekurangan yang dirasakan dalam penampilan, dan merupakan faktor risiko utama gangguan makan.

Temuan yang diterbitkan dalam The Journal of Affective Disorders menunjukkan bahwa orang tua yang terlalu terlibat, sering disebut sebagai helicopter parenting, berhubungan dengan perilaku tidak sehat pada anak-anak, seperti sangat fokus pada penampilan.

BACA JUGA:  Tips Nonton Konser Musik agar Jadi Anak Skena Banget

Mungkin salah satu contoh paling terkenal dari pola asuh yang terlalu terlibat datang dari bintang reality show 'momager' Kris Jenner. Ibu enam anak ini mengaku dalam sebuah video Instagram: "Saya seorang ibu helikopter yang kolot."

Sebuah survei online dilakukan terhadap lebih dari 700 pria dan wanita Italia berusia 18-77 tahun.

BACA JUGA:  4 Manfaat Nanas Madu Sangat Menakjubkan, Cespleng Banget untuk Kesehatan

Kuesioner yang berbeda digunakan untuk menilai gangguan dismorfik tubuh, seberapa berlebihan orang tua dalam mengontrol, dan paparan terhadap berbagai jenis trauma masa kanak-kanak.

Gangguan dismorfik tubuh adalah penyakit mental di mana seseorang terobsesi dengan kekurangan yang dirasakan dalam penampilan. Ada lebih dari 200.000 kasus yang didiagnosis di Amerika setiap tahunnya.

BACA JUGA:  Penelitian Ungkap Anak yang Konsumsi Minuman Soda Setiap Hari Punya Daya Ingat Buruk

Studi menunjukkan bahwa hingga 38 persen orang dengan gangguan dismorfik tubuh juga memiliki kelainan makan atau berisiko mengalami kelainan tersebut. 

Kontrol orang tua yang berlebihan dikaitkan dengan gejala dismorfik tubuh yang lebih parah, para peneliti mengkonfirmasi menggunakan analisis statistik.

Hal ini ternyata tidak bergantung pada faktor-faktor lain, seperti pengalaman traumatis dan penggunaan alkohol.

Penulis studi tersebut, dari European University of Rome, Italia, mengatakan sikap orang tua yang menggantikan anak dalam mengatur kehidupannya sendiri dapat menciptakan rasa cacat, lemah dan tidak mampu, dan dapat menumbuhkan persepsi tentang dunia sebagai hal yang baik.

"Melibatkan citra tubuh, perubahan representasi internal ini akan menjelaskan kekhawatiran dysmorphic melalui rasa malu, kecemasan, dan harapan akan penolakan sosial," katanya.

Orang tua yang suka mengatur dapat mengakibatkan anak mereka mengembangkan perasaan lemah dan tidak mampu, yang mungkin bermanifestasi dalam bentuk rasa malu dan atau kecemasan terhadap tubuh mereka. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co