GenPI.co - Seiring bertambahnya usia, daya ingat dan kemampuan berkonsentrasi menurun. Namun, proses penuaan tidak selalu berarti penurunan daya ingat yang tak terelakkan.
Dilansir Times of India, kebiasaan dan ciri kepribadian tertentu telah dikaitkan dengan menjaga ingatan yang baik, bahkan di usia tua.
Terlibat dalam aktivitas yang merangsang secara intelektual memberikan tantangan berkelanjutan bagi otak, membantu mempertahankan fungsi kognitif.
Teka-teki, permainan, membaca, dan mempelajari keterampilan baru merupakan contoh kegiatan yang dapat menunjang daya ingat di hari tua.
Stimulasi mental yang berkelanjutan mendorong pembentukan koneksi saraf baru dan memperkuat koneksi saraf yang sudah ada, sehingga berkontribusi terhadap ketahanan memori.
Salah satu kunci untuk menjaga fungsi kognitif di usia tua adalah komitmen seumur hidup untuk belajar dan rasa ingin tahu.
Individu yang mempertahankan pola pikir ingin tahu dan secara aktif mencari pengalaman, ide, dan tantangan baru memberikan rangsangan terus menerus pada otaknya.
Terlibat dalam aktivitas yang memerlukan upaya mental, seperti mempelajari bahasa baru atau memainkan alat musik, mendorong pertumbuhan dan konektivitas neuron, sehingga berkontribusi pada ketahanan memori.
Terbuka terhadap pengalaman baru tidak hanya merupakan sifat yang memperkaya kehidupan tetapi juga berdampak positif pada kesehatan kognitif.
Individu yang terbuka cenderung menerima perubahan, mengeksplorasi perspektif yang beragam, dan mencari situasi baru.
Keterbukaan ini dapat mengarah pada pendekatan kognitif yang lebih fleksibel dan mudah beradaptasi, sehingga membantu mengurangi dampak penurunan kognitif terkait usia.
Individu yang teliti, yang ditandai dengan ciri-ciri seperti organisasi, tanggung jawab, dan disiplin, sering kali membuat pilihan gaya hidup yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Olahraga teratur, pola makan seimbang, dan tidur yang cukup merupakan komponen integral dari gaya hidup yang teliti, dan keduanya memainkan peran penting dalam menjaga fungsi kognitif.
Olahraga, khususnya, telah dikaitkan dengan peningkatan aliran darah ke otak dan pelepasan zat pelindung saraf yang mendukung ketahanan kognitif. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News