GenPI.co - Mengatasi kekhawatiran akan ketergantungan popok yang berkepanjangan sangat penting bagi orang tua dan anak.
Hal ini disampaikan Dr. Hiremath Sagar, Konsultan, Dokter Anak, Narayana Health City, Bangalore, dilansir Times of India.
Meskipun perkembangan setiap anak bersifat unik, memahami alasan mendasar di balik penggunaan popok secara terus-menerus adalah kunci keberhasilan intervensi.
Sebelum memulai upaya menghentikan kebiasaan menggunakan popok, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpotensi berkontribusi.
Faktor-faktor seperti masalah sensorik, ketakutan menggunakan toilet, atau bahkan kondisi medis seperti sembelit dapat mempengaruhi perilaku anak.
Untuk kasus-kasus di mana akar permasalahannya kurang jelas, konsultasi dengan psikiater anak dapat memberikan wawasan berharga karena pola perilaku dan faktor emosional memainkan peran penting.
Transisi dari penggunaan popok ke toilet membutuhkan kesabaran dan penguatan positif.
Paparan lingkungan toilet secara bertahap, ditambah dengan pujian atas pencapaian kecil, dapat membantu membangun asosiasi positif.
Menciptakan rutinitas kamar mandi yang konsisten akan membantu membiasakan anak dengan prosesnya.
Istirahat ke kamar mandi secara teratur, terutama setelah makan, dapat meningkatkan peluang keberhasilan pelatihan toilet.
Mendorong kemandirian dengan membiarkan anak berperan aktif dalam proses tersebut. Mulai dari menyiram toilet hingga mencuci tangan, tanggung jawab kecil ini memberdayakan anak dan memperkuat perilaku positif.
Menghentikan kebiasaan menggunakan popok merupakan upaya kolaborasi antara orang tua, dokter, dan anak.
Dengan memahami akar permasalahan, mencari bimbingan bila diperlukan, dan menerapkan strategi penguatan positif, orang tua dapat menavigasi tonggak perkembangan ini dengan percaya diri dan kasih sayang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News