GenPI.co - Psikolog dari Universitas Indonesia Tri Iswandari membagikan tips mengajarkan anak mengelola amarah dan emosi untuk menjaga kesehatan mentalnya.
Tri mengatakan orang tua harus memberikan pemahaman mengenai bagaimana pelampiasan emosi dilakukan secara positif.
“Tujuannya agar anak bisa mengeluarkan emosi dengan sejumlah cara yang tidak merusak jiwa,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (19/1).
Dia menyebut tidak ada orang yang bebas dari stres maupun trauma. Namun yang terpenting adalah bagaimana dalam meresponnya.
“Orang memiliki emosi itu boleh. Namun yang terpenting adalah mengenai bagaimana dalam mengekspresikannya supaya bisa diterima orang,” ujarnya.
Tri juga menekankan orang tua maupun guru memahami mengenai apa itu trauma. Menurutnya, kondisi ini bisa terjadi saat masih kecil, ketika perkembangan yang dibutuhkan tidak didapatkan anak.
Dia mencontohkan ketika anak sedang sedih karena ada masalah dengan temannya. Maka dalam kondisi itu, ibu pun harus hadir.
“Orang tua harus ada untuk mendengarkan dan memahami perasaan si kecil. Tetapi masih banyak yang emotionally absent,” tuturnya.
Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK Nancy Dian Anggraeni menyebut anak bisa menyikapi trauma dan stres dengan baik jika hidup di lingkungan harmonis.
“Anak yang hidup di lingkungan harmonis akan punya daya lenting kuat. Mampu mengelola psikologis, dan mengurangi tingkat stres maupun depresi,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News