6 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Merusak Skin Barrier, Wajib Banget Kamu Hindari

20 Januari 2024 21:20

GenPI.co - Skin barrier merupakan lapisan pelindung alami yang terdapat pada permukaan kulit dapat melindungi dari berbagai faktor yang menyebabkan kerusakan.

Lapisan ini yang bisa menjaga kelembapan kulit wajah karena mampu mencegah kehilangan cairan.

Ketika skin barrier wajah rusak, ada banyak masalah kulit wajah yang bermunculan seperti kulit kering, ruam, iritasi dan masih banyak lagi.

BACA JUGA:  5 Scrub dari Bahan Alami Ampuh Memudarkan Flek Hitam dan Mencerahkan Kulit

Dari siaran pers yang diterima GenPI.co, Sabtu (20/1/2024), berikut 6 kebiasaan buruk bisa merusak skin barrier, wajib banget kamu hindari.

1. Menggunakan produk berbahaya dan tidak sesuai tipe kulit

Seringkali kamu tidak terlalu memperhatikan kandungan skincare yang digunakan. Padahal bisa saja produk tersebut mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa merusak skin barrier wajah.

BACA JUGA:  Serba-serbi Facial Vampire yang Perlu Diketahui, Tren Kecantikan Bikin Kulit Kenyal

Bisa saja produk yang dipakai mengandung bahan yang berpotensi mengiritasi kulit. Misalnya seperti fragrance yang terlalu kuat, bleaching agents, paraben dan flatat.

Selain menghindari produk dengan bahan kimia berbahaya, kamu juga harus memperhatikan produk perawatan wajah yang sesuai dengan tipe kulit.

BACA JUGA:  Cara Mudah Membuat Sendiri Masker Kopi Ala Korea untuk Eksfoliasi Kulit Wajah

Misalnya, jika memiliki kulit kombinasi, maka gunakan juga facial wash untuk kulit tipe kombinasi.

2. Menggunakan produk eksfoliasi berlebihan

Produk eksfoliasi merupakan produk yang digunakan dengan tujuan mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi sel kulit yang baru.

Tentu hal ini penting supaya produk skincare yang digunakan lebih meresap dan bekerja secara optimal.

Namun, jika kamu terlalu sering menggunakannya atau menggunakan produk eksfoliasi yang terlalu kuat akan merusak skin barrier.

Pasalnya, minyak alami pada kulit wajah hilang sehingga menyebabkan kulit kering.

Tak jarang juga menyebabkan iritasi, kemerahan, dan rasa terbakar. Juga pada beberapa kasus menyebabkan hiperpigmentasi.

3. Tidak memakai sunscreen saat keluar rumah

Kebiasaan buruk yang bisa merusak skin barrier yang selanjutnya adalah tidak memakai sunscreen saat hendak bepergian.

Paparan sinar matahari, khususnya sinar ultraviolet (UV) dari matahari, dapat memiliki dampak negatif pada kulit dan skin barrier.

Sinar UV dapat merusak kolagen, protein penting yang memberikan kekuatan dan kekenyalan pada kulit.

Kerusakan kolagen dapat menyebabkan kulit kendur dan munculnya garis-garis halus serta kerutan.

4. Terlalu sering begadang

Kebiasaan buruk yang banyak dilakukan adalah begadang. Pola tidur yang berantakan yang buruk berdampak negatif pada kulit termasuk skin barrier.

Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk proses regenerasi kulit dan pemulihan sel-sel.

Dampak begadang membuat kulit kering karena terlalu banyak pelepasan air. Tak hanya itu, kurang tidur dapat meningkatkan risiko munculnya masalah kulit seperti jerawat, eksim, atau psoriasis.

Skin barrier yang tidak optimal dapat membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan. Dampak lain dari begadang adalah hadinya tanda-tanda penuaan dini. 

5. Overthinking yang membuat stress

Kebiasaan overthinking, atau terlalu banyak berpikir dan merenungkan hal-hal yang bersifat negatif atau khawatir, dapat menyebabkan stres yang berdampak negatif pada kesehatan kulit, termasuk skin barrier.

Stres kronis dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit.

Akibatnya, kulit menjadi lebih berminyak dan berisiko mengalami peradangan, yang dapat memengaruhi keseimbangan lipid pada skin barrier.

Stres juga dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan peradangan dan infeksi, sehingga kulit lebih rentan terhadap masalah kulit seperti jerawat, eksim, atau psoriasis.

6. Merokok dan minum alkohol

Rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak kolagen dan elastin, protein penting untuk kekenyalan dan kekuatan kulit.

Akibatnya, merokok dapat mempercepat proses penuaan kulit, menyebabkan kerutan, dan mengurangi elastisitas kulit.

Selain itu, rokok dapat mengurangi aliran darah ke kulit, yang dapat mengganggu proses regenerasi sel kulit.

Alkohol, di sisi lain, memiliki efek dehidrasi pada tubuh dan dapat menyebabkan kekeringan kulit.

Pada tingkat yang lebih dalam, alkohol juga dapat memengaruhi produksi minyak kulit, meningkatkan risiko peradangan, dan melemahkan skin barrier, membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi dan masalah kulit lainnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co