3 Cara Membantu Orang Tua Mengelola Emosi dan Tidak Berteriak kepada Anak

20 Februari 2024 15:50

GenPI.co - Apakah orang tua sering meninggikan suara kepada anak, lalu merasa bersalah setelahnya? Banyak orang tua bergumul dengan tantangan mengelola emosi sambil berusaha mendisiplinkan anak secara efektif.

Berteriak terus-menerus dapat merenggangkan hubungan orang tua-anak dan mempunyai konsekuensi jangka panjang terhadap perkembangan anak.

Dilansir Times of India, ada strategi yang bisa orang tua terapkan untuk memutus siklus teriakan dan menciptakan lingkungan rumah yang lebih damai dan harmonis.

1. Dengarkan anak dengan sungguh-sungguh

BACA JUGA:  Alamak! Dipakai Nanak Nasi hingga Catokan Rambut, KAI Ingatkan Aturan Stop Kontak di Kereta

Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi teriakan adalah dengan mendengarkan anak dengan sungguh-sungguh.

Seringkali, orang tua berteriak ketika mereka merasa frustrasi atau tidak didengarkan. Luangkan waktu untuk secara aktif mendengarkan kekhawatiran, pikiran, dan perasaan anak.

BACA JUGA:  Tips Mencegah Penyakit Berbahaya pada Anak yang Mendengkur

Dorong komunikasi terbuka dengan menciptakan ruang aman di mana anak merasa nyaman mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi.

Ketika anak-anak merasa didengarkan dan dipahami, mereka cenderung mau bekerja sama dan mengikuti instruksi dengan sukarela.

2. Tetapkan ekspektasi sesuai dengan anak

BACA JUGA:  Idap Kanker Sarkoma, Alice Norin Tidak Bisa Punya Anak Lagi

Penting untuk menetapkan ekspektasi realistis yang selaras dengan usia, temperamen, dan tahap perkembangan anak.

Setiap anak itu unik, dan apa yang cocok untuk satu anak belum tentu cocok untuk anak lainnya. Hindari menerapkan peraturan kaku atau ekspektasi yang tidak realistis atau terlalu menuntut untuk dipenuhi oleh anak.

Sebaliknya, sesuaikan pendekatan dengan kebutuhan dan kemampuan individu anak.

Dengan menetapkan tujuan yang dapat dicapai dan mengakui upaya anak, orang tua dapat membangun kepercayaan diri mereka dan mendorong perilaku positif tanpa perlu membentak.

3. Bedakan antara perilaku dan emosi

Seringkali, orang tua bereaksi terhadap perilaku anak mereka tanpa mempertimbangkan emosi mendasar yang mendorong perilaku tersebut.

Penting untuk membedakan antara perilaku itu sendiri dan emosi di baliknya. Daripada hanya berfokus pada perilaku negatif, cobalah untuk mengidentifikasi akar penyebab tindakan anak.

Apakah mereka merasa frustrasi, lelah, atau kewalahan? Dengan mengatasi emosi yang mendasarinya dengan empati dan pengertian, orang tua dapat membantu anak mengatur perasaan dan perilakunya dengan lebih efektif. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co