GenPI.co - Anak-anak zaman dulu banyak bermain di luar, namun kini anak lebih memilih berdiam diri di dalam rumah dan bermalas-malasan.
Dilansir Times of India, perubahan ini mengkhawatirkan karena tidak baik bagi kesehatan atau kebahagiaan, mereka perlahan-lahan berubah menjadi orang malas, yang dikenal juga dengan 'penyakit malas'.
Membiarkan anak-anak menghabiskan banyak waktu menonton TV atau menggunakan perangkat seperti komputer dan ponsel dapat membuat mereka kecanduan duduk-duduk dan tidak melakukan apa pun.
Fenomena ini merupakan akibat dari kelalaian para orang tua baru dan belakangan ini, karena tidak beraktivitas selama pandemi selama tiga tahun.
Hal lain yang memprihatinkan adalah anak-anak yang memiliki kebiasaan tidak melakukan aktivitas fisik, seringkali memasuki usia dewasa dengan kebiasaan tersebut, dan hal tersebut menjadi perhatian.
Bersikap malas mungkin tampak tidak berbahaya atau bahkan menyenangkan saat ini, namun dapat menimbulkan banyak masalah di masa dewasa.
Kemalasan sering kali bermanifestasi sebagai penundaan, kurangnya motivasi, dan keengganan untuk berusaha. Namun, ada banyak masalah kesehatan juga.
Rahul Chauhan, Konsultan Pediatri, Rumah Sakit Manipal, Ghaziabad, Kemalasan sering kali menyebabkan duduk atau berbaring dalam waktu lama sehingga mengurangi aktivitas fisik.
Kurangnya pergerakan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, meningkatkan risiko gangguan metabolisme seperti diabetes tipe 2 (umumnya terjadi di masyarakat India), kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Ketidakaktifan juga memengaruhi cara tubuh menangani insulin dan memproses lemak, sehingga memperburuk kondisi metabolisme.
Tidak banyak bergerak dapat melemahkan jantung dan meningkatkan tekanan darah serta kolesterol.
Hal ini membuat mereka lebih mungkin mengalami masalah jantung seperti serangan jantung atau stroke seiring bertambahnya usia.
Jadi, penting bagi anak untuk aktif menjaga kesehatan jantungnya sejak dini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News