Tetty Paruntu, Datang Tak Diundang Pulang Tak Diantar

22 Oktober 2019 11:52

GenPI.co - Entah apa yang terjadi dengan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu. Bupati perempuan berusia 52 tahun ini muncul saat momen pemanggilan sejumlah nama ke Istana Merdeka Jakarta oleh Presiden Joko Widodo. Lalu kemudian, ia pergi begitu saja.

Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIB, bupati yang kerap disapa Tetty ini sudah berada di kompleks  Istana. Ia mengenakan kemeja putih  dan celana kerja hitam layaknya orang-orang lain yang datang setelahnya. Mungkin siap-siap siapa tahu ditunjuk jadi menteri oleh presiden.

BACA JUGA: Jika Fachrur Razi Maju, Jatah Menag Tak Lagi Milik PPP

Saat akan masuk ke Istana, Bupati yang cantik itu sempat bersapa para wartawan. Ia berseloroh  bahwa setelan hitam putih yang dikenakannya itu adalah pakaian kerja sehari-hari.

Beberapa saat berada di dalam istana, Tetty tak jua keluar. Hingga muncul sosok lain yakni Nadiem Karim yang mengaku mendapat panggilan Presiden. Rupanya, Tetty pergi dari kompleks itu dengan cara menyelinap dari pintu samping Istana. Ia juga dikatakan tak bertemu Presiden Joko Widodo.

Kabar lain yang beredar, Tetty Paruntu datang ke istana tanpa undangan presiden.  Ia datang menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto lantaran direkomendasikan oleh Partai Golkar untuk menjadi menteri.

Tetty Paruntu adalah sosok yang unik dalam menapaki karier politiknya. Ia berhasil menjadi bupati di Minahasa Selatan selama 2 peridoe berturut-turut. Di tahun 2010 menggunakan kendaraan Partai Golkar ia menjadi Bupati  berpasangan dengan Sony Frans Tandaju.  Sementara pada Pilkada 2015, ia justru menggunakan kendaraan PDIP dan kembali terpilih

Tetty Paruntu saat mengikuti pilkada 2015 sebagai petahana berpasangan dengan Franky Wongkar unggul dengan dua pasangan calon lain yaitu, Karel Lakoy-Fredey Rawis dari Partai Golkar dan John Sumual-Annie S. Langie dari Gerindra-Demokrat.

Tetty Paruntu tercatat aktif di Partai Golkar, ia pernah mengemban jabatan penting sebagai fungsionaris DPP Golkar hingga Wakil Bendahara I DPD Partai Golkar Sulawesi Utara.

BACA JUGATantangan Terberat Nadiem Makarim di Kabinet Jokowi

Tetty Paruntu diketahui anak dari mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi, Jopie Tarutu dan seorang politikus terkenal, Jenny Y Tumbuan. Dia lahir pada tanggal 25 September 1967 di Manado, Sulawesi Utara.

Tetty Paruntu menyelesaikan pendidikan di SD dan SMP Budi Mulia di Bogor, Jawa Barat. Ia melanjutkan ke Harry Carlton Comprehensive School, Suthon Bomington – Notingham, Inggris. Setelah itu, Tetty melanjutkan di Pitman College pada jurusan manajemen bisnis.

Setelah selasai menempuh pendidikan di Inggris, Tetty Paluntu bersama keluarga pada tahun 1990-an kembali ke tanah air melanjutkan pendidikan di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Mayagita. Ia pun menekuni tiga karir sekaligus sebagai pengusaha, politisi, dan pekerja sosial.

Pada Agustus 2009 lalu, oleh Manado PostTetty dinobatkan sebagai "Ibu Pembangunan Desa" karena peran dan keaktifannya dalam melayani warga masyarakat hingga jauh ke pelosok-pelosok pedesaan. Dia juga pernah mendapat penghargaan Natamukti 2018 dari Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Winento

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co