GenPI.co - Mengasuh anak adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan dan tindakan yang tak terhitung jumlahnya yang membentuk rasa percaya diri dan harga diri anak.
Meskipun setiap orang tua ingin membesarkan anak-anak yang percaya diri, beberapa perilaku umum tanpa disadari mungkin menjadi penghalang bagi perkembangan mereka.
Dilansir Times of India, setiap orang tua harus mencari tahu mengapa menghindari hal tersebut dapat memupuk kepercayaan diri anak-anak.
Bayangkan dipanggil di depan kelompok karena suatu kesalahan atau kekurangan. Memalukan, bukan? Hal yang sama berlaku untuk anak-anak.
Mempermalukan mereka di depan umum dapat mengurangi kepercayaan diri mereka dan membuat mereka ragu mengambil risiko atau mencoba hal baru.
Sebaliknya, lakukan percakapan pribadi untuk mengatasi masalah, menjaga martabat mereka, dan membangun kepercayaan.
Setiap anak adalah unik, dengan kekuatan, kelemahan, dan kecepatan perkembangannya masing-masing.
Membandingkan mereka secara terus-menerus dengan saudara kandung, teman sekelas, atau bahkan sepupu dapat menimbulkan rasa tidak aman dan keraguan pada diri sendiri.
Rayakan pencapaian individu mereka dan dorong mereka untuk menerima keunikan mereka, membangun landasan yang kuat untuk rasa percaya diri.
Anak-anak terkenal mudah berubah pikiran, entah itu tentang hobi, cita-cita masa depan, atau bahkan pilihan makan malam.
Membatasi mereka untuk mengubah keputusan dapat menghambat otonomi dan kepercayaan mereka terhadap pilihan mereka.
Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung di mana perubahan pikiran dapat diterima, orang tua memberdayakan anak-anak mereka untuk mengeksplorasi dan menegaskan pilihan mereka dengan percaya diri.
Mengabaikan atau mengabaikan perasaan anak dapat memberikan pesan bahwa emosinya tidak valid atau tidak penting.
Hal ini dapat menyebabkan perasaan tertekan dan kurangnya kesadaran diri, sehingga menghambat perkembangan kecerdasan emosional dan kepercayaan diri.
Meluangkan waktu untuk mendengarkan dengan penuh empati dan memvalidasi emosi mereka membantu anak-anak merasa dipahami dan dihargai, sehingga meletakkan dasar bagi harga diri yang kuat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News