GenPI.co - Dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo dr. Faisal Parlindungan membagikan tips meminimalkan risiko dampak cuaca panas terhadap ibu hamil dan anak-anak.
Faisal mengatakan cuaca panas bisa berdampak lebih serius terhadap kesehatan kelompok rentan karena dehidrasi. Termasuk lansia, ibu hamil, dan anak.
“Tanda dehidrasi itu rasa haus, kulit terasa kering dan panas. Keringat berlebih, pucat, rasa berdebar, keram kaki atau pertu, urine sedikit,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (7/5).
Faisal mengungkapkan jika mengalami tanda tersebut ketika tidak segera ditangani bisa menyebabkan komplikasi seperti syok hipovolemik.
Cuaca panas juga bisa menyebabkan kelompok rentan terkena heatstroke atau serangan panas. Gejalanya berupa kebingungan, kejang, hingga kehilangan kesadaran.
Dia menyampaikan untuk ibu hamil yang punya komplikasi kehamilan agar tidak mengalami dampak buruk cuaca panas supaya mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
“Ibu hamil dengan preeklamsia, rentan terhadap efek panas. Jadi cairan tubuh harus lebih banyak, untuk mendukung perkembangan janin,” ujarnya.
Faisal menyebut cuaca ekstrem juga bisa berdampak pada kesehatan anak yang punya rasio permukaan tubuh terhadap berat badan lebih besar dibanding orang dewasa.
Anak dengan kondisi tersebut akan lebih mudah mengalami kehilangan cairan tubuh karena cuaca panas dan rentan dehidrasi.
Fasial menyarankan supaya kelompok rentan lebih hati-hati dalam mengonsumsi kopi saat cuaca panas. Karena bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil dan cairan tubuh banyak hilang.
“Minum air putih minimal 8 gelas atau dua liter perhari. Selain itu juga mengonsumsi buah dan sayur, seperti melon, semangka, bayam, dan timun,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News