GenPI.co - Persahabatan dimaksudkan sebagai sumber dukungan, kegembiraan, dan pertumbuhan bersama, namun ada teman sebenarnya adalah musuh.
Seseorang yang berpura-pura menjadi teman namun bertindak karena rasa cemburu, persaingan, atau niat buruk. Mengidentifikasi musuh sangat penting untuk menjaga hubungan yang sehat.
Dilansir Times of India, berikut tanda teman sebenarnya adalah musuh dan tips cara menanganinya.
Teman tapi musuh sering kali meremehkan pencapaian atau kesuksesanmu.
Alih-alih merayakan pencapaian, mereka mungkin akan melontarkan komentar sinis atau mengaitkan kesuksesanmu dengan keberuntungan.
Hadapi mereka tentang perilaku mereka. Jelaskan bagaimana komentar mereka memengaruhi perasaanmu dan tekankan pentingnya saling mendukung dalam sebuah persahabatan.
Jika mereka terus melemahkan, pertimbangkan untuk menjauhkan diri dari mereka.
Teman tapi musuh sering kali memberikan pujian yang tidak langsung—komentar yang terkesan seperti pujian namun sebenarnya mengandung hinaan.
Sebutlah mereka dengan pujian yang tidak masuk akal. Beri tahu mereka bahwa kamu lebih menyukai komunikasi yang tulus dan terus terang.
Jika perilaku tersebut terus berlanjut, evaluasi apakah orang tersebut adalah seseorang yang ingin kamu pertahankan di lingkaran dalam.
Meskipun beberapa kompetisi persahabatan bisa jadi menyehatkan, musuh-musuh menganggapnya ekstrem.
Mereka terus-menerus berusaha mengalahkan dan bahkan mungkin merasa terancam oleh kesuksesanmu, mengubah setiap interaksi menjadi kompetisi.
Tetapkan batasan dan fokus pada pertumbuhan pribadi daripada terlibat dalam perilaku kompetitif mereka.
Ingatkan mereka bahwa persahabatan bukan tentang persaingan, tapi tentang saling mendukung pencapaian masing-masing. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News