Unik! Lakon Indonesia Gandeng Atlet Skateboard Jadi Model di JF3

05 Agustus 2024 10:40

GenPI.co - Lakon Indonesia menggandeng sejumlah atlet dan penghobi skateboard Indonesia jadi model di Jakarta Fashion Food Festival (JF3).

Ada pun JF3 sendiri berlangsung di area parkir Timur Summarecon Mall Serpong (SMS), Kabupaten Tangerang, Minggu (4/8).

Mereka tampil secara maksimal melalui lintasan skate sepanjang sekitar 10 meter dalam area DRP Jakarta itu.

BACA JUGA:  Tampil di JF3, Ernesto Abram Bangkitkan Kejayaan Sriwijaya Lewat Koleksi Spirit of Revival

Mengawali fashion show, sebanyak sembilan atlet dan penggiat skaters masuk ke dalam runway lintasan menggunakan papan skate board.

Selain itu, para model profesional lain masuk ke arena skate. Sehingga, ketika para skaters melintas dengan papan seluncurnya, selanjutnya baru para model melintas.

BACA JUGA:  Tampilkan Koleksi Inovatif dan Tren Terbaru, ESMOD Jakarta Hadir di JF3 2024

Soegianto Nagaria selaku Chairman JF3 mengatakan bahwa menggabungkan antara skaters dengan fashion sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Fashion bisa jadi bagian dari skaters, begitu juga sebaliknya.

"Namun di Indonesia baru memulainya beberapa tahun belakangan, jadi kami akan terus mengkampanyekannya," ujar Soegianto dikutip dari Antara, Senin (5/8).

BACA JUGA:  Hadir di JF3, 3 Desainer Luar Negeri dari AFDS Tampilkan Koleksi Baru

Bhima Yudha Zen, salah atlet yang berhasil meraih Juara 1 Projam Festival International On The Street 2017 menyampaikan fashion, musik dan skate saling berhubungan. Namun belakangan, dikenal sebagai cabang olahraga.

"Skate ini dekat dengan industri fashion dan musik. Ditambah sekarang, menjadi suatu olahraga, apalagi kami pernah memenangkan medali di ASEAN Games," katanya.

Sehingga, orang-orang akan melihat skaters itu, sebagai orang yang melek berbusana. Dikenal juga dengan sportaiment, karena skaters bisa masuk di dunia fashion dan juga musik.

"Jadi industri skate ini bisa dikatakan cocok banget masuk ke dunia fashion," imbuhnya.

Future Loundry: Streetwear dari Bali

Jenama streetwear asal Bali, Future Loundry, lahir dari gerakan subkultur Indonesia yang diinisiasi oleh seniman Ican Harem.

Ican menamai inisiatif ini dengan nama ‘Harem’, yang berfokus pada DIY fashion dan pembuatan merchandise untuk musisi dan brand, baik lokal maupun luar negeri.

Sejak saat itu, ‘Harem’ tumbuh pesat secara organik. Pada tahun 2019, desainer-seniman Manda Pinky bergabung, dan sejak saat itu lah Future Loundry berdiri.

Lewat akar budaya Indonesia yang kuat, mereka menghadirkan pandangan segar tentang budaya dan subkultur Asia Tenggara.

Terinspirasi dari kehidupan sehari-hari para pendirinya di Denpasar, mereka memadukan estetika ekstrim dan sentuhan cheesy yang ikonik.

Jenama ini melahirkan imajinasi futuristik tentang busana pasca-apokaliptik Indonesia, menawarkan perspektif baru yang memukau dan memikat bagi para skena streetwear tanah air.

Future Loundry kini telah memantapkan dirinya di dalam skena underground secara global.

Jenama ini bekerja sama dengan berbagai seniman dan musisi internasional, serta mempertahankan klien seperti Rich Brian, Greentea Peng, Fontaines DC, Ho9909, dan banyak lagi. Saat ini, koleksi Future Loundry tersedia di Tokyo, Amsterdam, Singapura, dan Berlin.

Pada debutnya di JF3 Fashion Festival, Future Loundry mempresentasikan koleksi bertajuk 'DEEPSCROLL HEALING' pada penutupan JF3 Fashion Festival 2024 di Salsa Fashion Tent, Summarecon Mall Serpong.

Mengadaptasi kultur internet dan teknologi, koleksi ini mengilustrasikan cara manusia modern mengakses informasi secara cepat dan penuh kebisingan, mencerminkan sikap generasi kini yang menunjukkan sifatnya melalui gaya busana yang penuh ironi.

Nostalgia era digital, post-internet, dan berbagai subkultur global dihadirkan dengan sentuhan unik dalam 50 busana yang memadukan inovasi dan tradisi.

Tema DEEPSCROLL HEALING menggali hiruk-pikuk budaya internet dan teknologi. Koleksi ini terinspirasi dari kebisingan suburb Denpasar, pasar Kreneng, dan berbagai subkultur global.

Future Loundry mengeksplorasi bagaimana generasi sekarang menampilkan nostalgia era digital melalui busana yang menggabungkan elemen ironi dan eksentrik.

Sebagai jenama yang telah mengukir nama di kancah streetwear internasional, sang pendiri Ican Harem melihat JF3 sebagai platform tepat untuk memperkenalkan karya Future Loundry kepada ekosistem mode tanah air.

"Kami ingin mempresentasikan karya-karya kami di tempat dan momentum yang tepat. Melihat sepak terjang JF3 dalam membangun ekosistem fashion di Indonesia, kami percaya JF3 adalah ruang yang ideal," beber Ican Harem.

Mendukung sustainability dalam proses produksi, Future Loundry menggunakan 70 persen bahan bekas yang diperoleh dari pedagang baju bekas di pasar Kreneng, Denpasar.

Koleksi ini menggabungkan motif sporty dengan tribal, kaos band metal, grafik anime, dan teknik dekonstruksi yang menghasilkan siluet dan fungsi yang baru.

Bahan-bahan reject dari produksi massal retail juga diolah kembali menjadi karya busana yang unik dan futuristik.

Pada pembuatan koleksi ini, Future Loundry melibatkan beberapa figur seperti builder sepeda motor Bingky Bikers, desainer Toton Januar, serta musisi seperti Ramen Girl dan Rendi Denista.(*)

Penulis: Asep Wahyudin

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co