GenPI.co - Pola asuh dengan berbohong melibatkan orang tua yang mengatakan kebohongan meski bertujuan untuk melindungi, membimbing, atau mengoreksi perilaku anak.
Meskipun berbohong dalam strategi pengasuhan anak dapat memberikan kemudahan, namun efek jangka panjangnya terhadap kepercayaan.
Dilansir Marriage, berikut konsekuensi potensial dari pola asuh yang berbohong.
Berbohong dalam mengasuh anak dapat menyebabkan kebingungan tentang realitas, sehingga anak sulit membedakan antara yang benar dan yang tidak.
Kebingungan ini merupakan salah satu dampak utama dari berbohong dalam mengasuh anak, karena mempersulit kemampuan anak untuk memercayai persepsi dan pemahaman tentang dunia di sekitar.
Praktik berbohong untuk melindungi anak dari kebenaran tertentu dapat secara tidak sengaja menumbuhkan kecemasan.
Anak dapat mengembangkan rasa takut dan khawatir berdasarkan kenyataan yang dibuat-buat.
Hal itu memperlihatkan dampak negatif dari kebohongan dalam mengasuh anak terhadap kesejahteraan emosional anak.
Mengamati ketidakjujuran dalam dinamika keluarga dapat mendorong anak untuk meniru perilaku ini.
Melihat kebohongan sebagai alat yang digunakan orang tua, anak mungkin menganggap kebohongan sebagai respons yang dapat diterima. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News