GenPI.co - Berurusan dengan remaja yang tidak sopan bisa terasa seperti perjuangan berat, membuat orang tua tidak berdaya.
Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dan remaja dapat membina hubungan yang didasarkan pada rasa saling menghormati.
Dilansir Marriage, berikut cara menghadapi remaja yang tidak sopan.
Menetapkan batasan yang jelas merupakan hal mendasar dalam menghadapi perilaku tidak sopan.
Hal itu melibatkan penetapan perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dalam keluarga.
Komunikasikan batasan tersebut dengan jelas dan tegas kepada anak remaja.
Penting juga untuk menetapkan konsekuensi dari pelanggaran batasan ini.
Orang tua adalah panutan utama bagi anak-anaknya.
Menunjukkan perilaku yang penuh rasa hormat saat interaksi dengan orang lain, termasuk anak, merupakan contoh baik.
Ini berarti menunjukkan kebaikan, kesabaran, dan pengertian dalam interaksi sehari-hari.
Komunikasi yang efektif adalah landasan dari setiap hubungan yang sehat.
Dorong dialog terbuka, sediakan ruang aman di mana anak dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya tanpa takut dihakimi.
Melalui komunikasi terbuka, orang tua dapat memahami masalah mendasar di balik perilaku tidak sopan dan bekerja sama untuk mencari solusi.
Empati berarti menempatkan diri pada posisi anak remaja dan mencoba memahami sudut pandangnya.
Menghargai perasaan anak tidak berarti orang tua membenarkan perilaku tidak sopan.
Pendekatan ini dapat membantu meredakan situasi tegang dan menunjukkan kepedulian orang tua.
Hal itu juga mengurangi kemungkinan ledakan emosi yang tidak sopan sebagai cara anak mencari perhatian atau mengekspresikan rasa frustrasi.
Terkadang, perilaku tidak sopan bisa jadi merupakan gejala masalah yang lebih dalam.
Misalnya, tantangan emosional, psikologis, atau perilaku lain yang dihadapi remaja.
Jika demikian, orang tua perlu mencari bantuan profesional. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News