Gula di Meteor, Bukti Kehidupan di Bumi Bermula dari Angkasa Luar

21 November 2019 13:12

GenPI.co - Kelompok ilmuwan internasional berhasil mendeteksi keberadaan gula di luar angkasa. Gula ini diaktakan berperan dalam membentuk kehidupan dan mendukung teori bahwa kehidupan di bumi berasal dari angkasa luar.

Para ilmuwan menemukan banyak  ribose pada dua meteorit berbeda, NWA 801 (tipe CR2) dan Murchison (tipe CM2). Bersama ribose, peneliti juga dua jenis gula lain, yakni arabinose dan xylose.

BACA JUGA: Lagi, Sebuah Asteroid Diprediksi Melintas Dekat Bumi

Ribose adalah gula yang menjadi bagian penting dari  RNA atau ribonucleic acid. Pada makhluk hidup, RNA berperan sebagai molekul yang menyalin perintah genetik dari DNA (deoxyribonucleic acid) dan mengantarkan salinan itu ke ribosom.

Ribosom adalah 'pabrik' molekul, ribosom akan membaca pesan yang dibawa oleh RNA dan membuat protein yang spesifik sesuai perintah DNA. Protein yang keluar dari ribosom akan dipergunakan oleh tubuh untuk menjalankan proses kehidupan sehari-hari.

"Penelitian ini menyediakan bukti langsung pertama keberadaan ribose di luar angkasa," ujar Peneliti Kepala tim internasional ini Yoshihiro Furukawa kepada NASA TV.

Para peneliti berhasil menemukan keberadaan gula dengan cara mengkaji contoh dari batu meteorit yang telah dijadikan adonan memakai alat chromatography mass spectometry. Alat ini mampu memilah-milah dan mengenali molekul melalui massa dan daya listrik mereka.

" Amat luar biasa bahwa molekul seringkih ribose dapat terdeteksi pada benda sekuno itu," ujar anggota tim peneliti Jason Dworkin dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard millik  NASA.

Ilmuwan berteori bahwa gula kuno dari angkasa luar ini berperan besar dalam memicu munculnya kehidupan di muka bumi. Ribuan meteorit yang membombardir bumi di masa awal terbentuknya planet itu membawa bahan-bahan dasar yang kemudian  bekerjasama membentuk kehidupan.

BACA JUGA: Ilmuwan Temukan Galaksi dari Awal masa Terciptanya Alam Semesta

Pada penelitian sebelumnya atas meteorit, ilmuwan telah menemukan adanya asam amino yang membentuk protein dan nucleobasis yang membentuk DNA dan RNA. Kini gula yang berperan penting dalam RNA juga telah ditemukan pada meteorit.

"Gula dari luar angkasa mungkin berkontribusi dalam pembentukan RNA di bumi yang lalu mengarah pada munculnya kehidupan," ujar Yoshihiro Furukawa.

Sebagian ilmuwan meyakini bahwa RNA terbentuk lebih awal daripada DNA. Alasannya karena RNA memiliki fitur yang tidak dipunyai oleh DNA, yaitu mampu mengandakan diri tanpa 'bantuan' dari molekul lain, mampu memulai reaksi kimia, dan mampu mempercepat reaksi kimia

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co