Ketika Para Disabilitas Menampilkan Kreativitas

14 Oktober 2018 18:39

Siapa bilang para penyandang disabilitas hanya jadi beban? Asian Para Games 2018 sudah  menampilkan  kemampuan mereka di bidang olahraga. Selain itu, mereka juga bisa berprestasi di bidang kreatif.  Festival Bebas Batas 2018 membuktikannya.

Di Car Free Day Jakarta edisi Minggu (14/10), festival tersebut mendapatkan panggungnya. Galeri Nasional Indonesia dipilih sebagai pusat acara. Menjadi bagian dari euforia Asian Para Games 2018, festival ini hadir untuk memberi edukasi kepada masyarakat jika  para disable dan difable  juga memiliki kesetaraan dengan manusia pada umumnya.

Salah satu penampilan yang berhasil membetot perhatian pengunjung adalah suguhan tarian kreasi tradisional modern. Peraganya adalah empat orang penyandang down syindrom. Mereka tampil keren dengan kostum putih beraksen batik pada beberapa bagiannya. Di hadapan ratusan penonton,  para remaja itu bergerak lincah dengan gerakan yang aktraktif.

Baca juga: Banyak Zombie Berkeliaran di CFD

Salah satu peserta tari bernama Shannon David mengaku gembira karena bisa ikut tampil di festival itu. Terlebih karena ia melihat penonton yang begitu antusias saat menyaksikan  penampilan mereka. “Saya senang, terimakasih,” ucapnya dengan suara lantang.

Lydia, ibunda Shannon juga menampakan raut bahagia pada wajahnya. Ia beryukur karena orang-orang berkebutuhan khusus seperti anaknya mendapatkan panggung untuk menampilkan kreativitas.

“Senang sekali karena orang-orang berkebutuahn khusus dibuat khusus hari ini. Walau dalam kacamata umum, mereka kurang sempurna, namun dari mereka kita bisa belajar untuk mensyukuri kesempurnaan yang kita punyai,” ia menuturkan.

Festival Bebas Batas adalah festival pertama di Indonesia yang merayakan karya seni luar biasa dari para penyandang disabilitas. Festival Bebas Batas dan The Other Festival merupakan salah satu bagian dari UK/ID Festival 2018. Acara ini  diharapkan dapat membantu untuk mendorong semangat kerja sama kesenian dan kolaborasi industri kreatif antara Inggris dan Indonesia.

Adam Pushkin,  Direktur Seni dan Industri Kreatif British Council Indonesia  mengungkapkan, Festival ini bertujuan untuk merayakan seni luar biasa  dari teman-teman penyandang disabilitas  untuk menampilkan seni. Festival Bebas Batas juga merupakan senjata untuk mengubah persepsi publik tentang penyandang disabilitas. 

“Hal ini juga untuk  mengedukasi para individu kreatif dari Indonesia dan Inggris dapat saling berkolaborasi, di mana musik, seni dan teknologi saling berpadu, di mana kreativitas tak bertepi, terlepas dari disabilitas,” imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co