Netizen Merinding Baca Pidato Nadiem di Hari Guru, Begini Isinya!

23 November 2019 13:58

GenPI.co - Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November.

Namun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim nampaknya telah menyapkan pidato pertamanya di Hari Guru, jauh-jauh hari.

Pidato lengkapnya yang bertuliskan tanggal 25 November 2019 tersebut juga telah diunggah di laman Kemendikbud.

Netizen pun ramai-ramai mengomentari serta mengunggah kembali pidato dua halaman yang dibuat Nadiem.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Blak-Blakan Soal Guru, Menyentuh Banget

Pak Nadiem trending di Twitter, hingga pukul 13.30 WIB telah mendapat 6.558 cuitan, Sabtu (23/11/2019).

Berikut komentar sejumlah warganet atas isi pidato Nadiem:

BACA JUGA: Franka Franklin Istri Nadiem Makarim Anggun Seperti Bidadari

“Aslik merinding baca text pidatonya Pak Nadiem such amazing people..,” papar @ikisuhe.

“Pak Nadiem, matur sembah nuwun,” ujar @tuweknugroho.

“Dari pidato pak Nadiem ini, terlihat benget spirit perubahan pendidikan Indonesia, “cuit @f_ahmadsiregar.

 “Pak Nadiem I love you 6000,” kata @Annidannz.

‏” Your words touch my heart,” ujar @win_dyRains.

Berikut pidato lengkap Mendikbud Nadiem Makarim pada Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional 2019.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,

Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.
- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,

#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nadiem Anwar Makarim (*)


 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co