Daan Mogot, Pahlawan Belia Berwajah Rupawan yang Mati Muda

27 November 2019 06:06

GenPI.co - Apa yang terlintas di benak kamu saat menyebut Daan Mogot? Jalan raya? Tidak salah. Daan Mogot adalah nama jalan yang membentang sepanjang Cenkareng, Jakarta Barat, hingga ke Tangerang, Banten.

Daan Mogot sejatinya adalah salah satu pahlawan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Yang istimewa, pria bernama lengkap Elias Daniel Mogot ini memiliki wajah rupawan.

BACA JUGABegini Pelantikan Soekarno, Presiden Pertama Indonesia

Jika saja Daan Mogot hidup di masa sekarang, ia pasti bikin banyak kaum hawa klepek-klepek. Lihat saja di salah satu fotonya yang beredar di mesin pencarian Google. Warna monokrom pada foto tak mampu menyembunyikan pesonanya. Ia tampan, tetapi wafat pada usia yang masih sangat belia, 17 tahun lebih satu bulan,

Dan Mogot sendiri lahir di penghujung tahun 1928. Tepatnya pada tanggal 28 Desember 1928, dua bulan setelah para pemuda mengikrarkan sumpah pemuda.

Dan Mogot sendiri berasal dari Manado. Itu kemudian menjelaskan wajahnya yang menarik itu. Ibu kota Sulawesi Utara itu hingga sekarang gudangnya orang-orang rupawan.

Pada tahun 1942, Dan Mogot masih berusia 14 tahun. Namun, di usia remaja itu, ia sudah masuk dalam barisan Pembela Tanah Air (PETA).

Prestasinya yang gemilang walau masih sangat belia membuatnya diangkat menjadi pelatih PETA di Bali dengan pangkat setingkat letnan.

Tiga tahun berselang, Daan Mogot sudah bertempur dengan senjata melawan Belanda. Ia dikatakan menjadi salah satu tokoh penting dalam cikal bakal TNI yakni Badan Kemanan Rakyat (BKR)

BACA JUGA: Tumben, Bang Hotman Unggah Lagu Rohani di Instagram-nya

Saat BKR berganti nama menjadi Tentara Kemanan Rakyat (TKR), Daan Mogot yang masih berusia 17 tahun sudah berpangkat mayor.

Karier Nyong Manado ini di kemiliteran begitu moncer. Di tahun yang sama, ia bahkan dipercaya menjadi Direktur Militaire Academie Tangerang (MAT). Tugasnya kala itu adalah mendidik 180 taruna untuk menjadi tentara.

Setahun berselang, terjadi peristiwa pertempuan Lengkong. Kala itu terjadi negosiasi antara resimen militer MAT  yang dipimpin Daan Mogot dengan pasukan Jepang terkait pelucutan senjata.

Negosisasi mandek, pertempuran pecah. Dan Mogot tewas dalam peristiwa itu akibat kalah persenjataan. Bersama dia gugur juga dua perwira lainnya bernama Soebianto dan  Soetopo serta 33 taruna MAT.

Daan Mogot  wafat pada 25 Januari 1946, sebulan setelah ia merayakan ulang tahunnya yang ke17(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co