Bangun Kepercayaan Diri pada Anak dengan Langkah Berikut

13 Desember 2019 08:39

GenPI.co - Pola pengasuhan sangat menentukan bagaimana seorang anak tumbuh besar nantinya. Termasuk dalam menumbuhkan rasa percaya dalam dirinya.

Sift percaya diri sangat penting pada anak. Dengan begitu tidak canggung untuk tampil mengerjakan tugas di depan kelas hingga beraksi di panggung pentas sekolah.

Kepercayaan diri berasal dari rasa kompetensi. Anak yang percaya diri membutuhkan persepsi positif dan realistis tentang kemampuannya. Ini muncul dari pencapaian, besar dan kecil. Kata-kata Ayah dan Bunda  yang membesarkan hati dapat membantu mengembangkan kepercayaan diri ini.

 Berikut ini 5 kiat  untuk membantu membangun kepercayaan diri pada anak:

BACA JUGA: 4 Cara Mengatasi Anak Suka Teriak

Cintai anakmu

Ini memang sudah pasti dilakukan oleh semua oramg. Akan tetapi aAyah dan Bunda harus melakukannya dengan baik, selalu membagikan cinta untuknya.

Ketika itu semua dilakukan maka anak perlu merasa diterima dan dicintai, dimulai dari keluarga dan meluas ke kelompok lain seperti teman, teman sekolah, tim olahraga, dan komunitas.  

Berikan pujian

Penting untuk memberikan pujian dan umpan balik positif kepada anak. Itu karena karena anak-anak mengukur nilai dan prestasi mereka dengan apa yang Ayah dan Bunda pikirkan.

Tetapi tetaplah bersikap realistis dalam pujian. Jika seorang anak gagal pada sesuatu atau tidak menunjukkan bakat pada keterampilan tertentu, pujilah usahanya, tetapi jangan secara realistis memuji hasilnya.

Yakinkan anak bahwa tidak masalah untuk dapat melakukan semuanya dengan sempurna. Katakan padanya bahwa beberapa hal perlu upaya dan latihan berulang-ulang.

Bantu anak menentukan tujuan

Ketika anak mulai bermain sepak bola, tidak apa-apa baginya untuk berpikir bahwa dia akhirnya akan berada di ksebelasan timnas. Tetapi jika dia gagal masuk  tim di sekolah menengah dan masih berpikir dia adalah pemain sekaliber Olimpiade, maka dia harus fokus pada tujuan yang lebih realistis.

Bimbing anak Auah dan Bunda untuk menetapkan tujuan yang masuk akal untuk membantu menghindari perasaan gagal. Jika tujuannya adalah peregangan, bahas beberapa langkah jangka pendek yang dapat dicapai di sepanjang jalan.

Dukung kemauannya

Bicarakan tentang keterampilan dan bakat serta upaya yang diperlukan bagi Ayah dan Bunda untuk mencapai prestasi itu. Dalam percakapan yang sama, Ayah dan Bunda  dapat mengingatkan anak Anda tentang keterampilan yang ia miliki dan bagaimana keterampilan itu dapat dikembangkan dan digunakan.

BACA JUGA: Untuk Orang Tua Sibuk, Ada 3 Kiat Agar Tetap Dekat Dengan Anak

Mengajarkan ketahanan

Apapun yang dilakukan pasti akan ada kemunduran dan kegagalan, kritik dan rasa sakit. Gunakan rintangan-rintangan ini sebagai pengalaman belajar daripada memikirkan kejadian-yang bisa membuat hati selalu berfikiran terjait kegagalan atau kekecewaan. 

Jika anak mengerjakan tes dengan buruk, jangan kasihan padanya atau katakan padanya bahwa ia tidak akan pernah menjadi pembaca yang baik. Alih-alih, bicarakan langkah apa yang bisa dia ambil untuk melakukan yang lebih baik di waktu berikutnya. Ketika dia berhasil, dia akan bangga dengan prestasinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co