Melihat Keberuntungan 2020, dengan Ramalan Kuno Ini

31 Desember 2019 07:14

GenPI.co - Tahun 2019 sudah akan berakhir. 

Perjalanan baru di 2020 akan segera dimulai. 

BACA JUGA: Ramalan Mbah Mijan di Kolo Bayu 2020: Tanah Terbelah dan Tsunami

Kamu bisa mencoba ramalan Ciam Si untuk mencoba melihat keberuntungan di tahun Tikus ini.

Ciam Si ini merupakan sebuah tradisi ramalan kuno. 

BACA JUGA: Fakta Kawin Kontrak di Puncak, Turis Timteng Suka Model Ini...

Bertujuan untuk meminta nasib dan peruntungan pada pergantian tahun. 

Ciam si ini dilakukan dengan mengocok batang bambu yang ditaruh wadah bambu berbentuk gelas. 

BACA JUGA: Kisah Pak Jokowi Dibentak Gadis NTT, Ini Akibatnya...

Batang-batang bambu tersebut diberikan nomor pada salah satu permukaannya.

Batang bambu tersebut berjumlah 60 atau 100. 

BACA JUGA: Penyerang Novel Baswedan Tertangkap, Begini Kata Presiden Jokowi

Di antara batang bambu tersebut ada dua bilah bambu yang berbentuk bulan setengah dan berwarna merah yang disebut siao poe. 

Sebuah permohonan diucapkan pada batang bambu dan dikocok hingga terlontar satu batang bertuliskan nomor. 

BACA JUGA: Wahai Para Istri... Ini Cara Alami Agar Suami Tak Keluar Duluan

Kemudian ambil siao poe dan tanyakan apakah betul nomor tersebut merupakan sebuah jawaban dari permohonan atau pertanyaan yang ingin diajukan. 

Ciam si ini sudah ada sejak 3000 SM di Tiogkok Kuno. 

BACA JUGA: Kapolri Blak-blakan: 710 Anggota Polri Turunkan Kehormatan Negara

Konon pada zaman dahulu banyak orang yang datang ke kelenteng untuk mencari guru-guru agama, demi mencari bantuan atau pertolongan. 

Mereka menanyakan nasib dan jodoh, bahkan ada yang meminta untuk penyembuhan penyakit. 

BACA JUGA: Aura Prabowo Wow Banget, Menantu RI-1 dan Anak RI-2 Minta Restu

Namun pada bulan-bulan tertentu para guru sedang tidak ada ditempat, sehingga banyak orang-orang yang kecewa lantaran saat datang tidak ketemu. 

Untuk itu pada guru membuat Ciam Si agar masyarakat yang datang jauh-jauh tidak kecewa. 

Masyarakat pun akhirnya membawakan oleh-oleh sebagai ucapan terima kasih. 

Dari situlah timbul sebuah kebiasaan mempersembahkan sesuatu pada Dewa.(*) 

 
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co