Anto, Sebenarnya Aku dan Kamu Pacaran Nggak Sih?

16 Januari 2020 12:58

GenPI.co - Cewek pasti menginginkan komitmen, begitu juga aku! 

Aku ingat baru tahun lalu berkenalan dengan seorang pria, sebut saja namanya Anto. Aku berkenalan melalui aplikasi pencarian jodoh. 

Ya...., awalnya sih iseng tapi lama-lama berkelanjutan.

Setelah aku berkenalan dengan Anto, tentunya kami berdua bertemu. 

Dia jemput aku di rumah, kemudian kami berangkat ke salah satu mal di Jakarta. Aku ingat sekali saat pertama kali bertemu rasa jantungku deg-degan.

BACA JUGA: Bram, Kamu Telah Merusak Masa Depanku!

Bahkan aku sampai mencari outfit di Instagram, demi tampil sempurna di depan Anto.

Saat bertemu, Anto bilang sayang sama aku, tapi tidak meminta aku untuk menjadi pacarnya

Kami terus saling memberi kabar, dan jalan bareng layaknya orang tengah memadu kasih. 

Bulan terus berganti, tapi Anto tak kunjung ‘menembak’ aku.

BACA JUGA: Putus Cinta Karena Tertunda Lulus Kuliah, Dia Direbut Cowok Mapan

Ketika aku bercerita kepada teman-teman, semua mengatakan aku bodoh.

"Apa benar aku bodoh?", kalimat itu terus ada di benakku.

Aku yang seperti tidak punya malu ini akhirnya bertanya soal kepastian hubungan ini. 

Lagi-lagi, Anto selalu tidak pernah memberikan kepastian kepadaku. 

Hatiku hancur sebenarnya, dia hanya terus mengucapkan sayang dan bilang bahwa aku tidak boleh meninggalkannya. 

Dengan hati ikhlas aku menerima semua keiinginannya, aku dan Anto menjalin hubungan tanpa status.

Namun, seiring berjalannya waktu, Anto mulai berubah.

Ia sudah jarang memberi kabar lewat WhatsApp atau telepon aku. Bahkan dia sering memintaku meninggalkan dia. Aneh memang laki-laki yang satu ini menurutku, tapi bagaimana? Aku sayang!

Jelas, kemauan Anto yang menyuruh aku untuk meninggalkannya, sangat tidak bisa aku terima. 

Singkat waktu akhirnya kami tidak berhubungan selama kurang lebih sebulan berikutnya. Hingga pada akhirnya ia lenyap dari hidup aku.

Ia telah pergi meninggalkanku hingga saat ini. Bahkan Anto mengatakan sudah memiliki kekasih. Meskipun aku tidak percaya, tapi Anto menyuruhku untuk benar-benar meninggalkannya.

Kini, ia sudah pergi. Sementara aku di sini masih mengenang saat-saat menyenangkan bersamanya.

Seperti ketika kami berlibur ke Bandung, Jawa Barat. Saat itu, ia begitu romantisnya. Aku merasa, dia benar menyayangi aku.

Kondisinya berbalik. Kini aku tidak bisa sama sekali menghubunginya. Bodohnya aku, masih tetap menunggu datangnya keajaiban.

Aku tetap menunggu dia kembali, dan memberikan komitmen itu. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

cinta   cewek   pacaran   dear diary   hubungan   kekasih  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co