GenPI.co - Entah sedang berbulan madu atau usia perkawinan sudah 10 tahun, hubungan intim yang intens dan baik akan berdampak pada kesehatan yang prima secara psikis.
Dalam aktivitas memadu kasih tersebut, tentu saja harus saling memberi dan menerima. Tak hanya kesenangan suami yang diutamakan, namun diri sendiri juga harus mencapai klimaks, bukan?
Terkait hal itu, berikut 7 fakta perempuan kala mencapai klimaks saat hohohihi dengan pasangan yang dilansir GenPI.co dari AsiaParent.
Mau tahu?
BACA JUGA: Serangan Jantung dan Meninggal Setelah Hohohihi, Kenapa?
70 persen Perempuan merasakn klimaks pada kelentit
Karena organ itu mengandung lebih dari 8 ribu saraf, tak heran jika stimulasi terhadap kelentit membuat sebagian besar perempuan mencapai puncak kenikmatan.
Namun kenikmatan tak sejadar bisa dicapai via kelentit, perempuan juga bisa mencapai puncak dengan menstimulasi liang intimnya, sehingga bisa saja merasakannya bersamaan. Hal ini biasa diidtilahkan sebagai klimax combo.
Kenikmatan puncak menjadi lebih hebat seiring usia
Dr. Debby Herbenick seorang peneliti dan penulis Because It Feels Good mengatakan, kualitas dan frekuensi meraih kenikmatan meningkat seiring bertambahnya usia.
"Sebagai contoh, sementara 61 persen wanita berusia 18 hingga 24tahun mencapai puncak terakhir kali mereka berhubungan, 65 persen wanita di usia 30-an melakukan dan sekitar 70 persen wanita di usia 40-an dan 50-an mengalami hal itu," katanya.
Meskipun tidak ada alasan spesifik mengapa demikian, ada keyakninan bahwa hal itu ada hubungannya dengan tingkat pengalaman dan kepercayaan diri yang datang seiring bertambahnya usia.
BACA JUGA: Ssttt, Memuaskan Hasrat Secara Swalayan Banyak Manfaatnya Loh!
Kepercayaan diri juga terkait kemampuan mendapat klimaks
Bagi banyak perempuan, menjadi percaya diri pada diri mereka sendiri merasa aman dalam hubungan mereka adalah prasyarat untuk mencapai klimaks yang besar. Lebih khusus, seorang perempuan yang pede dengan organ intimnya medapat memiliki klimaks dengan kualitas yang lebih baik.
Itu karena klimaks itu melampuai fisik. Ia lebihbanyak berhubungan dengan kondisi mental dan emosional.
Sedang tidak enak badan? Klimaks mampu mengobatinya
Sebuah studi menemukan klimaks tidak saja memberi kenikmatan, tapi juga meredakan rasa sakit. Sebanyak 47 persen partisipan dalam studi tersebut melaporkan bagaimana klimaks bekerja meredakan nyeri di kepala mereka.
Klimaks bisa berlangsung selama 20 detik
Bahkan klimaks bisa berlangsung selama 15 menit jika paham tekniknya! Ya, klimaks pada perempuan bisa berlangsung lama. Caranya adalah mencari G-Spot. Lokasinya tidak harus dekat denga area kelentit, ladies! Setiap perempuan berbeda. Namun biasanya titik itu berada di dalam liang intim.
BACA JUGA: Cara Tunda Menopause Ternyata Gampang: Sering-sering Hohohihi
Saat klimaks, ketakutanmu seketika hilang
Tubuhmu boleh saja menggelinjang geli, tapi bagian pada otak yang mengontrol emosi, ketakutan tiba-tiba mati untuk sementara waktu
Pada saat yang sama tubuhmu akan melepas hormon oktosin dalam jumlah yang sangat banyak, membuat rasa percaya pada pasangan semakin bersar.
Menurut Medical News Today, klimaks tidak hanya membuatmu rileks, tapi juga menstimulasi otak untuk memasuki sebuah tingkatan kesadaran yang lain. Terlihat ajaib, bukan?
Klimaks Bisa didapat lewat ciuman dan stimulai pada dada
Klimaks tidak selalu didapat dengan hubungan intim penetrasi. Bahkan hanya permainan pentil dada dan ciuman dapat membuat menggelinjang mencapai klimaks.
Jadilah kreatif, ladies! Tidak ada kepastaian untuk mencapai puncak saat berhubungan, kadang rasa nikmat itu datang tiba-tiba, semantara di waktu yang lain butuh usaha ekstra dulu. Hl terpenting adlah menikmati prosesnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News